Mohon tunggu...
Ubaydil Haq
Ubaydil Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030039)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030039)

Selanjutnya

Tutup

Bola

Harry Kane Mandul, Inggris Tetap Optimis

26 Juni 2021   09:56 Diperbarui: 26 Juni 2021   11:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane (sumber: EPA-EFE/ANDY RAIN via Republika)

"Semua orang tahu kemampuannya dalam mencetak gol, tetapi banyak yang tidak menyedari bahwa ia pemain paket komplet. Ia bisa menahan bola, ia bisa memberikan tim bola-bola mati, dan ia juga sangat bagus dalam membantu pertahanan," ucap Rashford.

Lebih lanjut, Rashford menujukkan statistis sang striker musim lalu yang menunjukkan Harry Kane tampil sangat cemerlang. "Musim lalu, Harry Kane tampil dengan luar biasa. Kalau tidak salah, ia mencetak sekitar 23 gol dan 14 assist di Premier League," "Catatan itu membkuktikan bahwa ia memberiakn dampak yang besar dalam sebuah pertandingan. Ditambah lagi, dengan bagaimana pergerakannya tanpa bola, Anda harus memberikan apresiasi terhadappermainannya," lengkapnya.

Harry Kane sendiri mengatakan Inggris memenuhi target untuk menjadi pemuncak klasemen grup D Euro 2020. Dia yakin Inggris bisa tampil lebih baik lagi. "Kami tentu saja bisa bermain lebih baik lagi. Tiga laga tanpa kekalahan menunjukkan kami solid. Kami sudah punya dasar untuk melaju, sekarang tinggal berbenah hal yang amsih kurang," ujar kapten Inggris ini.

Jose Mourniho -- eks manajer Tottenham Hotspur -- juga mengungkapkan kesedihan perihal belum optimbalnya penampilan Harry Kane dalam perhelatan Euro 2020. Mourinho mengatakan, ia tidak suka Kane tenggelam bersama Inggris.

"Harry Kane tidak mendapat dukungan dari rekan-rekannya. Tidak ada yang menyuplai bola kepadanya dan tidak ada pemain yang selalu ada di dekatnya untuk bermai satu-dua," ujar Mourinho.

Jose Mourinho melanjutkan, tentu permainan di klub dengan di timnas sungguh berbeda. Di Tottenham Hotspur, Harry Kane menjadi pusat serangan dan selalu menjadi penyelesaian akhir nomor satu.

"Di Inggris, tidak ada bola diagonal untuk Harry Kane dan tidak ada penyerang sayap yang mendukungnya untuk menciptakan kombinasi. Kane seperti bekerja sendirian saat harus turun ke bawah, begitu juga saat berada di dalam kotak penalti," ujar Mourinho.

Akan tetapi, dari performa tiga laga terkahirnya bersama Inggris, Harry Kane terus dipercaya untuk memegang ban kapten dan bermain sebagai starter. Pada  fase 16 besar, Inggris akan menjamu Jerman, tentu saja ini bukanlah laga yang mudah. Maka dari itu, Inggris tentu membutuhkan Harry Kane untuk dapat menampilkan performa terbaiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun