Mohon tunggu...
Wawan Haryanto
Wawan Haryanto Mohon Tunggu... Ilmuwan - Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Panwaslucam Banyumanik

pengawas pemilu di kecamatan banyumanik semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menuju Pemilu 2024 dengan Media Sosial

23 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 23 Mei 2023   12:40 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A. Pembagian berita dan informasi politik 

berikut adalah penjelasan tentang bagaimana media sosial dapat mempengaruhi pembagian berita dan informasi politik:

1. Cepat dan Luas: Media sosial memungkinkan berita dan informasi politik tersebar dengan cepat dan mencapai audiens yang luas. Pemilik akun media sosial dapat dengan mudah membagikan artikel berita, laporan politik, dan informasi terkini dengan pengikut mereka hanya dengan beberapa klik. Ini menghilangkan ketergantungan pada media tradisional dan memungkinkan informasi politik menyebar dengan cepat di antara pengguna media sosial.

2. Keberagaman Sumber Informasi: Media sosial memperluas akses ke berbagai sumber informasi politik. Pengguna media sosial dapat mengikuti akun media berita tradisional, outlet media alternatif, blog politik, dan pemikir politik independen. Ini membantu menciptakan keberagaman sumber informasi dan perspektif yang berbeda, sehingga pengguna dapat mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang isu-isu politik dan membentuk pemahaman mereka berdasarkan sudut pandang yang beragam.

3. Risiko Informasi Palsu (Hoaks): Meskipun media sosial memberikan akses ke informasi yang luas, ada juga risiko penyebaran informasi palsu atau hoaks (hoax). Berita palsu dapat dengan mudah beredar di media sosial karena kemampuan pengguna untuk membagikan konten tanpa verifikasi yang menyeluruh. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah, mempengaruhi persepsi publik, dan mempengaruhi proses politik secara negatif. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk berhati-hati dan melakukan verifikasi sebelum membagikan atau mempercayai informasi yang mereka temukan.

4.  Filter Bubble: Media sosial dapat menghadirkan filter bubble (gelembung filter), di mana pengguna hanya terpapar pada sudut pandang dan opini yang sejalan dengan kepercayaan dan preferensi mereka sendiri. Algoritma media sosial cenderung menampilkan konten yang relevan dan disukai oleh pengguna berdasarkan perilaku online mereka. Hal ini dapat membatasi variasi informasi politik yang mereka terima dan menyebabkan terpapar hanya pada sudut pandang yang sudah diketahui atau dipilih sebelumnya. Ini dapat menghambat pemahaman yang komprehensif dan menyebabkan polarisasi politik.

5. Partisipasi Publik: Meskipun ada risiko yang terkait dengan pembagian berita dan informasi politik di media sosial, ada juga potensi untuk partisipasi publik yang lebih besar. Pengguna media sosial dapat memberikan tanggapan, komentar, atau pendapat mereka terhadap berita dan informasi politik yang mereka temui. Hal ini dapat memunculkan diskusi, debat, dan pertukaran pendapat yang lebih luas di antara pengguna media sosial. Ini memberikan peluang untuk partisipasi aktif dan ekspresi kebebasan berbicara dalam konteks politik.

Dalam rangka memanfaatkan potensi positif dari pembagian berita dan informasi politik di media sosial, penting bagi pengguna untuk memverifikasi sumber informasi, memeriksa keandalan informasi, dan menjaga kritisitas dalam mengevaluasi konten politik yang mereka temui.

B. Mengatasi hambatan geografis dan aksesibilitas 

berikut adalah penjelasan tentang bagaimana media sosial dapat membantu mengatasi hambatan geografis dan aksesibilitas:

1. Menghubungkan Orang dari Jarak Jauh: Salah satu manfaat utama media sosial adalah kemampuannya untuk menghubungkan orang-orang dari lokasi yang berbeda secara instan. Hal ini sangat penting dalam konteks politik, di mana pemilih dapat terhubung dengan kandidat, partai politik, dan gerakan politik tanpa terbatas oleh batasan geografis. Pemilih dapat berpartisipasi dalam diskusi politik, mengikuti kampanye pemilihan, dan mendapatkan informasi politik tanpa harus berada di tempat yang sama dengan acara atau pertemuan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun