Hasil perhitungannya menghasilkan 0.09 bulan. Angka ini cukup baik, karena tidak terlalu besar angkanya. Semakin rendah nilainya, semakin baik.
Rasio lainnya yang perlu kita lihat adalah NPM-nya. Berdasarkan data yang didapatkan, NPM perusahaan ini adalah 16%. NPM atau Net Profit Margin merupakan rasio profitabilitas yang menyatakan keuntungan dari operasi bisnisnya. Semakin besar NPM-nya, akan semakin baik.
Berdasarkan semua data yang sudah saya ungkapkan, maka perusahaan ini bisa dikatakan kurang begitu baik secara fundamental. Ada beberapa indikator fundamental yang kurang baik, diantaranya perolehan laba dan asetnya.
Lalu bagaimana dengan valuasinya?
Value perusahaan
Valuasi perusahaan bisa kita hitung dengan berbagai metode. Salah satu metode yang cukup mudah digunakan adalah dengan menggunakan metode dari Peter Lynch.
Pertama-tama kita perlu mengetahui berapat tingkat pertumbuhan perusahaan. Data ini bisa kita dapatkan melalui Stockbit, kemudian kita hitung CAGR-nya.
Berdasarkan data dari Stockbit, perusahaan ini mengalami penurunan pada tahun 2020. Dan memang di tahun tersebut, sebagian besar perusahaan mengalami penurunan kinerja. Karena itu, data yang akan kita ambil adalah data sejak tahun 2020.
Hasil perhitungan CAGR EPS-nya selama 2 tahun, tingkat pertumbuhan perusahaan ini adalah sekitar 78%. Maka PER wajar dari perusahaan ini adalah 78x, dan dengan PER 78x maka harga wajar perusahaan ini adalah Rp 1092 per lembar saham.
Kesimpulan
Jika kita lihat fundamental dan valuasi perusahaan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu perusahaan ini mengalami penurunan laba, perbandingan aset tetap dengan total aset melebihi sedikit dari 50%, sementara valuasinya bisa dikatakan masih cukup murah. Kesimpulan dari analisa ini adalah perusahaan ini cukup layak untuk diinvestasikan. Tetapi ada hal yang perlu ditekankan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan komoditas. Biasanya perusahaan komoditas bergantung pada harga komoditasnya.