Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Lady Jonggrang

17 Juni 2020   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2020   22:28 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lamaran diterima, maka hanya selang beberapa pekan, Mr. Bandung melaksanakan ijab qabul pernikahan dengan resepsi yang super mewah di vila yang dibangunnya tersebut, dan tampak sekali wajah sumringah dari Mr. Bandung, dan Lady Jonggrang juga tampak bahagia, karena mendapatkan suami yang kaya raya (meskipun menjadi istri muda). Waktu berjalan dengan cepat, hingga Lady Jonggrang telah mengandung dengan usia kandungannya sudah mencapai 7 bulan, dan dilaksanakan acara mitoni, atau peringatan 7 bulan kehamilan dengan pesta yang sangat meriah. Namun di tengah-tengah acara, ada tamu yang tidak diundang, yaitu dari Lembaga Anti Rasuah Negara, yang datang melakukan penangkapan terhadap Mr. Bandung dengan tuduhan korupsi dengan menyalahgunakan kekuasaannya sebagai anggota legislatif. Mr. Bandung pun akhirnya mau tidak mau harus menuruti permintaan dari Lembaga Anti Rasuah Negara, karena semua surat yang dibawa adalah surat yang legal.

Persidangan pun telah berlangsung, dan Mr. Bandung dinyatakan bersalah dengan vonis hukuman penjara selama 10 tahun, dan penyitaan 70 persen aset Mr. Bandung, termasuk vila yang dibangunnya untuk Lady Jonggrang. Dan Lady Jonggrang pun menangis seakan tidak mau berhenti, meratapi nasibnya, dimana madu yang belum dia habiskan harus diambil paksa oleh orang lain. Akhirnya Lady Jonggrang dengan menahan malu pulang ke rumah orangtuanya, dan akhirnya membesarkan anaknya bersama orangtuanya dengan tanpa dampingan seorang ayah. Begitu juga dengan istri-istri Mr. Bandung yang lain, yang akhirnya mau tidak mau menempati aset yang tersisa dari Mr. Bandung. Karir Mr. Bandung pun hancur seketika, bagaimana kekuasaan telah membutakan hatinya, dimana pada saat kampanye dia mengatakan akan berjuang untuk rakyat, namun kenyataan malah mengambil uang rakyat, padahal sebenarnya tanpa menjadi politisipun Mr. Bandung sudah kaya raya, namun nasi telah menjadi bubur, dan memang sifat dasar manusia yang tidak pernah puas, yang apabila tidak dibatasi, maka akan menjadi ketamakan tak terbatas.

Akhirnya Lady Jonggrang harus pasrah dengan nasibnya, dan setelah hukuman Mr. Bandung selesai, maka Mr. Bandung tidak lagi menjadi orang yang sombong, dan lebih banyak bersedekah, dan akhirnya tidak mau lagi berkecimpung di dunia politik. Dan Mr. Bandung dapat menjalani hidup yang bahagia dengan istri-istri dan anak-anaknya. 

NB: Cerita ini adalah modifikasi dari cerita Rara Jonggrang, dan apabila ada yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan apabila ada kesamaan nama tokoh dengan kisahnya dalam kehidupan nyata, hal itu bukan suatu kesengajaan, dan hanya kebetulan saja, terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun