2. Johan - Jordi Cruyff
Johan Cruyff adalah penyerang asal Belanda yang aktif bermain bola selama periode 1964-1984 , mencetak 435 gol dari 750 pertandingan di semua ajang, dengan diantaranya adalah 33 gol dari 45 caps bersama Tim Nasional Belanda.Â
Pernah memperkuat raksasa Belanda, Ajax Amsterdam dan raksasa Spanyol FC Barcelona, dan pernah meraih Piala Eropa antar klub, atau sekarang disebut dengan Liga Champions Eropa 3 kali bersama Ajax Amsterdam secara beruntun pada musim 1970-1971, 1971-1972, dn 1972-1973, prestasi yang menular pada raksasa Jerman, Bayern Muenchen pada periode 1974-1976.Â
Prestasi Johan bersama Tim nasional Belanda cukup mentereng, meskipun belum pernah memberikan medali emas, namun Johan ikut memperkuat Belanda ketika menjadi Runner Up Piala Dunia 1974 di Jerman Barat, dan dikalahkan oleh tuan rumah dengan skor 1-2 meskipun sempat unggul dulu lewat gol Johan Neeskens.Â
Johan pensiun di Feyenord Rotterdam pada 1984, setelah bernostalgia bersama klub masa kecilnya, Ajax Amsterdam. Johan meninggal pada tahun 2016 pada usia 68 tahun, dan setelah pensiun dari pemain pernah melatih mantan klub-klubnya, diantaranya adalah AjaxAmsterdam dan FC BArcelona.
Jordi Cruyff adalah Putra dari Johan, dan memulai karirnya bersama Akademi FC Barcelona, La Masia, dan promosi ke tim senior pada tahun 1994 dan sempat bermain bersama tim senior Barcelona hingga tahun 1996, dan mencetak 11 gol dari 54 pertandingan di semua ajang.Â
Pindah ke Liga Inggris bersama Manchester United pada periode 1996-2000, dan sempat dipinjamkan ke La Liga bersama Celta Vigo  pada tahun medio musim 1998-1999.Â
Selama memperkuat Manchester United, prestasi Jordi hampir tidak tampak, dimana selama kurang lebih tiga setengah  musim bermain di Inggris, dia hanya mencetak 8 gol dari 58 pertandingan. Selepas dari Manchester United, karir Jordi semakin meredup, dan kemudian bermain di klub-klub "semenjana" di La Liga, Liga Ukraina, dan bahkan mengakhiri karir sepakbolanya di Liga Malta bersama Valletta.Â
Karirnya bersama Tim Nasional Belanda hanyalah mencetak 1 gol dari 9 caps. Sungguh anak dan ayah yang beda nasib.