Presiden Lukashenko juga  menyatakan bahwa traktor bisa menyembuhkan orang-orang yang terinfeksi Covid-19, dengan maksud dengan bekerja di ladang, maka badan akan menjadi sehat, dan badan sehat akan terhindar dari segala macam penyakit.Â
Hal tersebut menjadi bahan olokan bagi mereka yang tidak sependapat. Namun meskipun "cuek", PEmerintah Belarusia juga melakukan tes terhadap warga dan pendatang, dan bahkan melakukan karantina bagi mereka yang tertular Covid-19.
3. Donald Trump (Presiden Amerika Serikat)
Presiden yang juga merupakan Konglomerat ini terkenal sangat nyentrik, diantaranya ketika menghadapi pandemi Covid-19 di negaranya. Alih-alih menjaga hubungan diplomatik dengan negara lain, Trump malah menuduh Tiongkok mau menggagalkan dia dalam Pemilihan Presiden , untuk memuluskan jalan Joe Biden mengalahkannya.Â
Selain itu Trump juga menuduh  Tiongkok sebagai biang keladi munculnya Covid-19. Yang terbaru, Trump malah mengeluarkan pernyataan kontroversialnya terkait banyaknya korban meninggal dunia Covid-19 di Amerika Serikat. Sudah lebih dari 1,5 juta orang positif Covid-19, dan hampir 100 ribu pasien meninggal dunia di Amerika Serikat, namun Trump menyatakan bahwa hal tersebut adalah sebuah prestasi.Â
Mengapa bisa dibilang prestasi? Trump mengatakan bahwa dengan banyaknya kasus Covid-19 menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah melakukan lebih banyak pemeriksaan Covid-19. Â Amerika Serikat memang gencar dalam melakukan tes swab, dan diantaranya adalah dengan memberikan apotek wewenang untuk melakukan tes swab.
Macam-macam tanggapan kepala negara tentang pandemi Covid-19 yang melanda dunia ini, namun apapun itu, rantai Covid-19 harus diputuskan, karena telah "memakan" banyak korban, dan juga tidak kalah parah telah melumpuhkan perekonomian dunia. Seperti di Indonesia sendiri betapa sudah banyak sekali orang yang kehilangan pendapatannya dikarenakan pandemi Covid-19. Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu, dan selalu taati peraturan Pemerintah di tengah pandemi Covid-19, dan salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H