Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

5 Pemain Muda yang Cepat Bersinar dan Pensiun Dini

8 Mei 2020   13:08 Diperbarui: 9 Mei 2020   04:35 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roysthon Drenthe (Sumber Gambar: talksport.com)

Banyak pemain bola muda yang bermunculan pada jamannya masing-masing, seperti Lionel Messi pada tahun 2004 bersama FC Barcelona , ketika masih berusia 17 tahun, maupun Cristiano Ronaldo yang muncul bersama Sporting Lisbon pada usia 17 tahun pada 2002. 

Banyak yang berjaya hingga usia 30-an, namun tidak sedikit juga yang menurun di usia 30-an meskipun masih tetap aktif, dan beberapa bermain di klub-klub semenjana, namun ada juga yang harus pensiun dini , atau jarang dimainkan pada akhir karirnya. 

Berikut ini saya akan mengulas tentang beberapa pemain yang bersinar di usia muda yang kemudian terabaikan di usia 30-an dan juga akhirnya memutuskan pensiun. Beikut adalah ulasannya:

1. David Bentley

David Bentey ketika masih memperkuat Blackburn Rovers. (Foto: AFP/Paul Ellis)
David Bentey ketika masih memperkuat Blackburn Rovers. (Foto: AFP/Paul Ellis)
David Bentley adalah seorang pemain sepakbola asal Inggris yang memulai karirnya bersama Arsenal. Pria kelahiran 27 Agustus 1984 ini juga pernah memperkuat Blackburn Rovers, Tottenham Hotspur, dan bermain di Liga Rusia bersama FC Rostov. 

Pernah bermain di Tim Nasional Inggris sebanyak 7 kali dengan tidak mencetak gol sama sekali. Namanya mencuat tepatnya di musim 2005-2006 saat masih memperkuat Blackburn Rovers, ketika itu paruh kedua musim dimulai, dan Blackburn Rovers menjamu Manchester United yang masih diperkuat Ruud van Nistelrooiy.

Blackburn menang 4-3 atas Manchester United, dan Bentley mencetak Hattrick ke gawang Edwin van der Sar, sehingga mampu melanjutkan tren positif ketika berjumpa Setan Merah (Julukan Manchester United), karena pada pertemuan pertama pada musim itu, tepatnya di Ewood Park, Blackburn menang 2-1.

Kemudian Bentley pindah ke Tottenham Hotspur pada musim 2008-2009, dan ternyata peruntungannya disana kurang baik, dimana selama 5 tahun pengabdian di Tottenham Hotspur, Bentley sempat dipinjamkan ke Birmingham City, West Ham United, FC Rostov, dan ke klub lamanya Blackburn Rovers.

Selama pemimjaman keempat klub tersebut Bentley hanya mampu mencetak 1 gol, tepatnya saat memperkuat Birmingham City di musim 2010-2011, selain itu rekor "zonk" dia catatkan. Karena penurunan performa yang cukup tajam, maka pada bulan Juni 2014 David Bentley mengumumkan pengunduran diri dari kancah sepakbola profesional pada saat belum genap berusia 30 tahun.

David Bentley, pemain yang ketika berusia 21 tahun sudah mencetak Hattrick ke gawang Manchester United, akhirnya kalah melawan inkonsistensi, sehingga sempat mencuat dan akhirnya pensiun dini. 

2. Adriano

Adriano (Sumber Gambar: sportskeeda.com)
Adriano (Sumber Gambar: sportskeeda.com)

Adriano Leite Ribeiro nama lengkap Adriano lahir pada 17 Pebruari 1982, terkenal dengan tendangan kaki kirinya yang seperti "sambaran geledek", sehingga kiper sering belum sempat bergerak ketika bola hasil tendangannya menembus jala kiper tersebut, seperti ketika mencetak gol ke gawang Jerman yang dikawal Jens Lehmann pada ajang Piala Konfederasi 2005. 

Dibeli Inter Milan pada musim 2001-2002 dari Flamengo, namun sempat menjalani masa peminjaman di Fiorentina, dan Parma, meskipun kemudian sempat dipermanenkan oleh Parma.

Semasa peminjamannya di Fiorentina, Adriano menunjukkan penampilan yang gemilang, dengan mencetak 6 gol dari 15 penampilan. Musim berikutnya, selama satu setengah musim memperkuat Parma, Adriano yang diduetkan bersama dengan penyerang Tim Nasional Rumania Adrian Mutu, mencetak 26 gol dalam 44 pertandingan.

Kemudian kembali lagi ke Inter Milan, dimana awal karirnya bersama Inter sangat menjanjikan, dimana di musim pertama, ketika hanya bermain separuh musim mampu mencetak 12 gol dalam 18 pertandingan di semua ajang. Ketajamannya masih berlanjut di musim keduanya bersama Inter Milan dimana mampu mencetak 28 gol dalam 42 pertandingan di semua even.

Penurunan sedikit demi sedikit mulai terjadi sejak musim 2005-2006, dimana gaya hidup yang kurang teratur membuat badan Adriano menjadi terlalu gemuk untuk ukuran seorang pemain sepakbola profesional, namun masih agak mending karena masih mampu mencetak 19 gol  dalam 47 pertandingan di semua even.

Pencapaiannya semakin parah pada dua musim berikutnya, dimana hanya mencetak 7 gol dalam 34 pertandingan, sehingga pada tahun 2008 manajemen tim meminjamkannya ke klub Brasil yaitu Sao Paulo, dan sempat menemukan ketajamnnya kembali dengan mencetak 17 gol dalam 29 pertandingan, dan kemudian kembali lagi ke Inter pada musim 2008-2009 dan hanya mencetak 7 gol dalam 22 pertandingan.

Musim berikutnya bergabung bersama Flamengo dan sempat mengalami perbaikan produktifitas, ketika mencetak 34 gol dalam 51 pertandingan selama 2 tahun di Brasil.

Melihat perkembangan yang didapatkan Adriano, manajemen AS Roma berminat untuk mendatangkannya pada musim 2010-2011, namun alih-alih mendapatkan servis maksimal, Adriano hanya bermain sebanyak 8 kali tanpa mencetak satupun gol.

Selepas itu sempat kembali bermain di Brasil dan Amerika Serikat, selama rentang 2011-2016, meskipun masih aktif bermain, tapi hampir sama dengan pemain yang pensiun, karena hanya mencetak 4 gol dalam 1 penampilan bersama Corinthians, Atletico Paranaense, dan Miami United. Pensiun di usia 34, namun namanya menghilang sejak masih usia 29 tahun. 

3. Roysthon Drenthe

Roysthon Drenthe (Sumber Gambar: talksport.com)
Roysthon Drenthe (Sumber Gambar: talksport.com)

Drenthe, pemain kelahiran 08 April 1987 ini dibeli dari Feyenord Rotterdam oleh Real Madrid pada musim 2007-2008, setelah penampilan gemilangnya bersama Tim nasional U-21 Belanda yang menjuarai kompetisi Piala Eropa U-21 pada tahun 2007. 

Selama 3 musim bersama El Real, Drenthe hanya bermain sebanyak 65 kali dengan 4 gol, sehingga akhirnya pada musim berikutnya dia dipinjamkan ke klub promosi Hercules Alicante, dan ke klub Inggris Everton pada musim berikutnya. 

Setelah meninggalkan Everton, selama tahun 2012-2019 tercatat Drenthe bermain di 7 klub di Rusia, Turki, Inggris, UEA, dan kembali ke negaranya yaitu Belanda.

Selama bermain di 7 klub tersebut dia tidak memiliki catatan yang gemilang. Sadar karirnya "mentok" di sepakbola, Drenthe pun mendalami profesi menjadi penyanyi Rap, yang sudah dia jalani sejak tahun 2016. nama panggung Drenthe adalah Roya2Faces, dan menyanyikan beberapa lagu diantaranya Tak Takie dan Paranoia.

4. Sebastian Deisler

Sebastian Deisler (Sumber Gambar: football.fanpiece.com)
Sebastian Deisler (Sumber Gambar: football.fanpiece.com)

Bersama Tim Nasional Jerman, Deisler yang merupakan pemain kelahiran 05 Januari 1980 pernah menjadi bagian dari skuad Jerman di Euro 2000, dan Piala Konfederasi tahun 2005. 

Deisler sendiri adalah pemain yang berbakat, dan tercatat menjadi bagian di skuad Bayern Muenchen dari tahun 2002-2006. Namun nasib apes selalu menyelimuti pemain yang satu ini, dimulai dari cedera yang didapatkannya sebelum ajang Piala Dunia 2002 membuat dia gagal tampil di Piala Dunia, dan hal tersebut terulang terus sehingga harus absen di ajang Euro 2004 dan Piala Dunia 2006.

Rentetan cedera selama bermain bola membuat Deisler mengalami depresi berat, sehingga memtuskan untuk pensiun pada bulan Januari 2007 pada saat masih berusia 27 tahun.

5. Anderson

Anderson (Sumber Gambar: Daily Star via kompas.com)
Anderson (Sumber Gambar: Daily Star via kompas.com)

Anderson Luis de Abreu Oliveira itulah nama lengkap Gelandang asal Brasil yang biasa disebut dengan Anderson (di akhir karirnya memilih nama Andow). Lahir pada 13 April 1988, direkrut pada musim 2007-2008 oleh Manchester United dari FC Porto. 

Sempat berjaya bersama Manchester United, diantaranya membawa Manchester United juara Liga Champions Eropa di musim pertamanya, dan ikut andil dalam  memberikan 4 gelar Liga Inggris. 

Namun ketatnya persaingan di lini tengah Manchester united membuat dia harus merasakan rotasi, dan hanya dapat bermain sebanyak 17 kali di Premier League pada musim 2008-2009.

Ikut merasakan juga ketika Manchester United 2 kali menjadi Runnerup Liga Champions Eropa pada musim 2008-2009, dan 2010-2011 ketika dikalahkan oleh lawan yang sama, yaitu Raksasa La Liga, FC Barcelona. 

Pernah 8 kali memperkuat Tim Nasional Brasil dan tidak mencetak gol sama sekali, meskipun masuk dalam skuad Brasil di Copa America 2007 di Venezuela, ketika itu Brasil menjuarai kompetisi tersebut. namun penurunan performa membuat Anderson berpindah-pindah klub, dan terakhir bermin di Turki bersama Adana Demirspor.

Demikian tulisan saya tentang pemain bola yang gemilang di masa muda, namun kemudian pensiun dini (atau mulai menurun performanya di akhir usia 20-an). 

Semoga bermanfaat, dan apabila ada kesalahan info dan pengetikan saya mohon untuk dikoreksi. Jangan lupa jaga kesehatan, dan salam olahraga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun