Mohon tunggu...
Adhityo N Barsei
Adhityo N Barsei Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

Orang sering kesulitan memahami apa yang saya sampaikan. Mungkin lewat tulisan saya bisa memberikan pemahaman lebih sederhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikigai, Cara Memaknai Hidup

8 April 2018   07:52 Diperbarui: 8 April 2018   08:37 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8-1-18.Tanggal tersebut merupakan peristiwa penting bagi Saya. Hari senin minggu lalu diadakan penyambutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) 2018. Bagaimana tidak, menjadi Aparatur Sipil Negara menjadi salah satu impian terbesar mahasiswa setelah lulus Perguruan Tinggi. Namun, bagi Saya tidak hanya sekedar menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), melainkan

"Saya memaknai bahwa menjadi ASN adalah bagian terpenting dalam kehidupan karena bisa berpartisipasi langsung dalam menyelenggarakan rangkaian kebijakan publik, pelayanan, penelitian dan pengembangan serta sebagai fasilitator".

Terlahir dari keluarga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah menjadikan profesi sebagai Aparatur Sipil Negara berada dalam top of mind Saya dalam kehidupan sehari -- hari. Apakah kebetulan atau memang takdir Allah? Saya yakin ini adalah Takdir Allah dan pada akhir Januari 2018, Bapak Saya akan menjalani masa pensiun pada umur 58 tahun. Oleh karena itu, hal tersebut memang merupakan bagian dari siklus kehidupan Saya karena akan meneruskan profesi Bapak Saya sebagai PNS meski pada ruang lingkup dan bidang kajian yang berbeda.

Dalam acara penyambutan CPNS di lingkungan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) 2018 terdapat beberapa rangkaian acara seperti sambutan dari Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Dr Adi Suryanto, perkenalan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan LAN RI, dan menyanyikan MARS LAN RI. Hal yang menarik bagi Saya adalah setelah  kurang lebih 3 tahun tidak pernah mengikuti rangkaian acara yang menyanyikan lagu Indonesia Raya, di lingkungan LAN RI lagu ini dinyanyikan 3 stanza.

Saya ditempatkan di Pusat Inovasi Tata Pemerintahan dengan formasi sebagai peneliti ahli utama. Di pusat INTAN, Saya dan rekan kerja CPNS lainnya berjumlah 9 orang terdiri dari jabatan fungsional peneliti dan analis kebijakan diterima dan diberikan pembekalan oleh Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan, Dr Andi Taufik, M.Si beserta jajarannya. 

Dalam forum ini dijelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi peneliti adalah memberikan fasilitas dan advokasi untuk laboratorium inovasi berskala nasional yaitu di tingkat Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Selain itu, salah satu indikator kinerja seorang fungsional peneliti ahli pertama adalah angka kredit yang dicapai setiap tahun. 

Peneliti diharapkan mampu membuat jurnal atau buku baik berkelompok atau individu yang selanjutnya akan dipublikasikan dalam media publikasi terakreditasi berskala nasional bahkan internasional.

Saya sangat bersyukur bisa bergabung sebagai CPNS LAN RI dan memaknai setiap rangkaian kegiatannya. Perjalanan panjang Saya awali dengan langkah pertama menjadi bagian CPNS LAN RI. 

Budaya kerja dimana kesetaraan dijunjung tinggi di unit kerja ini, di berbagai komunikasi kerja tidak ada atasan dan bawahan memanggil dengan sapaan"Bapak" dan "Ibu", melainkan dengan sapaan "Mas" dan "Mbak". Harapannya budaya kerja ini akan tidak memberikan batasan dan gap antara atasan dan bawahan. SemogaSaya bisa berkontribusi baik di LAN RI dalammelaksanakan fungsinya.

Memaknai hidup melalui Ikigai

Begitulah kira-kira tulisan perdana yang saya tulis pada saat hari pertama peneriman CPNS. Mungkin tulisan ini memiliki kaitannya dengan sesuatu yang pernah saya baca sebelumnya. 

Tahun lalu, saya pernah membaca artikel mengenai konsep Ikigai dari Jepang. Konsep ini adalah salah satu cara kita bagaimana memaknai hidup. Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah anda merenungkan apakah alasan anda bangun di pagi hari? Alasan untuk bangun pagi akan menjadi motivasi kita dalam menjalani kehidupan ini. Disaat kita sudah menemukan apakah alasan utama kita untuk bangun pagi maka secara tidak langsung kita sudah menerapkan konsep Ikigai.

Bagaimana menanamkan Ikigai dalam pekerjaan?

Di 2010, Survey di Jepang terhadap 2000 responden pria dan wanita menyimpulkan bahwa 31% responden mengakui hal yang selama ini yang membuat mereka hidup lebih enjoy dalam melakukan pekerjaan adalah dengan menerapkan konsep Ikigai. 

Ikigai mampu memberikan motivasi pekerjan dan memberikan dampak kesejahteraan bagi orang lain. Wharton Adam Grant, profesor bidang manajemen mengatakan bahwa faktor utama yang memotivasi pegawai bekerja adalah "mengerjakan pekerjaan yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain dan "menemui atau melihat orang-orang yang terdampak oleh pekerjaan mereka".

Pekerjaan sekarang adalah Ikigai bagi saya. Berpartisipasi dan mengabdi untuk negara dalam penyelenggaraan kebijakan publik, pelayanan, penelitian dan pengembangan adalah motivasi dan alasan saya untuk bangun di pagi hari. Ikigai membuat saya tidak takut untuk menghadapi Jakarta, Communter Line yang penuh sesak dan senin yang orang bilang berat untuk dijalani. Ada sebuah pertanyaan, "why? And for whom we fight for?Pertanyaan ini hanyalah diri kita sendiri yang bisa menjawabnya, alasan kita untuk bangun pagi bukanlah hanya berhubungan dengan materi. Justru lebih dari itu semua dan renungkanlah sejauh mana hal yang kita lakukan berguna untuk orang lain.

"Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain"

Rasulullah SAW juga lebih dahulu dalam menganjurkan bagi umat Islam agar selalu berbuat baik terhadap orang lain. Jika pekerjaan kita memberikan kesejahteraan bagi orang lain, maka kita juga sudah mensejahterakan diri kita sendiri.

Setelah membaca ini, harapan Saya bagi pembaca adalah dapat merenungkan dan memahami hal apakah yang selama ini menjadi alasan anda untuk bangun di pagi hari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun