4. Menyetir anak agar menjadi seperti yang orangtua inginkan. Nah itu tadi ada kita bahas dalam pola asuh anak yah Ayah, Ibu.
 Anak diikutsertakan les bahasa Inggris, les biola, les menyanyi, les berhitung, les mengaji. Dan lain sebagainya.
Kalau anak memang senang dan mengerti mengapa dia perlu mengikuti les, rasanya tidak ada salahnya, apalagi kalau dia menikmati semua les tersebut. Tapi kalau anak justru merasa stress dan bahkan depresi, tolong Ayah dan Ibu hentikan menyetir anak mengikuti obsesi orang tua.
5. Selalu meminta anak memperoleh nilai terbaik dan tidak mentolerir kegagalan.
 Orangtua yang bijak akan memberi ruang untuk anak melakukan kesalahan dan membiarkan mereka belajar dari kegagalan yang pernah dialaminya, karena menyadari pentingnya kegagalan untuk mendidik anak lebih kuat dan bersabar.
Akan tetapi orang tua yang salah pola didiknya akan menerapkan cara perfeksionis dimana anak tidak boleh gagal sekalipun.
6. Jarang berinteraksi atau mengobrol bebas dengan anak
 Hanya sekedar memakaikan anak baju, memandikan anak, menyuapi dan meninabobokan tidaklah dapat dikatakan berinteraksi dengan anak.
"Apakah kita sudah tahu kegiatan kesukaan anak?"
"Pelajaran apa yang mereka anggap sulit?" "Siapa teman dekat mereka?"
"Siapa guru yang mereka sukai?"
"Apa yang terjadi hari ini disekolah mereka?"
Kita akan mengetahui banyak hal tentang anak ketika mengobrol bebas dan lepas dengan mereka.
7. Tidak mau Meng-upgrade diri dengan ilmu parenting terkini.