Mohon tunggu...
Tyna Pane (Michelle)
Tyna Pane (Michelle) Mohon Tunggu... Novelis - Traveler, Writer, Fighter, Cooker

Ibu dari dua anak lelaki, asal Medan Sumatera Utara. Dalam dunia literasi saya menulis novel digital. Menulis cerita anak dan ensiklopedia anak. Bergabung dalam menulis buku antologi. Sebagai care giver untuk perempuan-perempuan patah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buah Hati dan 7 Ciri Orangtua yang Salah Mendidik Anak

8 Februari 2022   13:00 Diperbarui: 8 Februari 2022   13:11 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  Kalimat klise di atas menurut saya tidak 100% valid, sebab tidak jarang kita lihat anak yang manja kepada orang tua menajadi sukses.

Anak nakal adalah label, kita sendirilah yang memberi label anak nakal, sehingga anak yang aktif dan cerdas sering kita beri label 'Nakal'. Orang tua yang memanjakan anaknya adalah keputusan tepat. Buah hati adalah titipan Tuhan yang begitu berharga, dan seperti yang kita tahu, tidak jarang orang tua bisa memiliki buah hati dalam waktu yang dekat, dan proses yang mudah. 

Banyak juga orang tua yang terpisah jarak dan waktu karena ada alasan tertentu, sehingga ketika waktu bertemu dengan sang buah hati sangat singkat. Dari waktu yang singkat biasanya orangtua mengambil momen tersebut sebaik mungkin dan ada yang hanya fokus untuk membahagiakannya anaknya, namun kesannya terlihat memanjakan anak. 

Masa anak-anak hanya sebentar dan tidak akan bisa kita ulang momen emas tumbuh kembangnya. Anak harus mendapat kasih sayang penuh dari orangtua, memanjakan anak adalah hal batas wajar, anak akan merasa dicintai orang tuanya. Namun memanjakan anak tidak harus menuruti semua kehendak anak yang diluar batas. Tentunya Ayah dan Ibu sudah paham tentang hal ini yah.

Ayah dan Ibu, setelah pola asuh mendidik anak, ada 7 ciri-ciri orangtua yang salah mendidik anak, "Apakah Kita Termasuk?" Berikut ciri-cirinya,-


1. Sering mengeluarkan kata-kata sumpah serapah, makian dan kutukan pada anak.


 Pernah kita mengucap kata makian pada anak kita?


Ini sangat tidak baik yah, kata yang diucap orangtua biasa menjadi doa untuk buah hatinya, apalagi hardikan bisa merusak sel otak anak kita, jangan pernah melakukan hal ini, karena sama sekali bukan contoh yang baik untuk buah hati. Suatu saat mereka akan meniru dan bisa jadi mengatakan hal yang kita ucap dengan sumpah serapah pada kita.


2. Membanding-bandingkan anak, baik
dengan saudara kandungnya sendiri maupun dengan anak lain.


Mungkin maksudnya ingin menyemangati, tapi percayalah, membanding-bandingkan anak dengan orang lain sama sekali bukan cara yang tepat. Justru rasa percaya diri anak atau kepercayaan anak pada diri kita akan menurun jika sering dibanding-bandingkan. Jangan lakukan hal itu depan umum.


3. Menasehati anak atau memarahi di depan orang lain. Menasehati anak di depan orang lain bisa membuatnya malu karena tampak bodoh, apalagi kalau sampai orang tua memarahi anak di depan umum. Anak akan merasa kehilangan harga diri, dan kemungkinan orang lain membuly dirinya bisa lebih besar. Ibunya saja memarahi dia, berarti kita pun boleh memarahi dia . Itulah sinyal yang ditangkap oleh sekitar. Dengan kesalahannya saja dia sudah merasa bersalah, apalagi kita marahi depan umum dan membuat orang banyak tau tentang kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun