“Keysha. Apakah itu kamu?” Keysha yang tadinya merasa tak asing dengan wajah wanita di depannya ini, membuat dia sedikit bingung. Tapi tak berselang lama dia ingat tentang wanita itu. Ya dia Olivia, wanita yang membeli setangkai bunganya dulu.
“Kak Olivia?” Olivia pun langsung mengangguk, segera Keysha langsung memeluk Olivia dengan sekilas.
“Ini toko bungamu Key?” tanya Olivia sambil mengarahkan pandangannya ke setiap sudut toko ini.
“Ya kak. Semenjak dua tahun yang lalu, dan apakah kamu tahu, aku sudah mempunyai 2 cabang toko bunga kak. Bahkan sekarang aku bisa kulia,” ujar Keysha dengan senang.
“Benarkah?” Keysha pun mengangguk dan berkata,
“Iya, dan toko bunga ini adalah toko pusatnya. Jadi aku punya 3 toko bunga kak.“ Olivia yang mendengar itu pun langsung tersenyum dan mengelus kepala Keysha.
“Terima kasih ya kak, jika bukan karena bantuanmu dulu. Mungkin aku tidak bisa sampai seperti ini.” Tambah Keysha.
“Tidak Key, ini bukan karena diriku. Tapi, karena dirimu sendiri. Jika kamu waktu itu tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, mungkin uang itu hanya lah uang yang tak bernilai. Jadi ini karena usahamu sendiri dan tentu saja karena Allah yang membantumu.” Keysha pun tersenyum mendengar penjelasan dari Olivia.
“Oh ya ini kak, aku balikin uangnya 495.000 he he he. Kan dulu belum dikasih kembalian saat beli setangkai bunga.” Olivia yang tadinya tidak setuju pun langsung setuju karena Keysha terus membujuknya.
“Ya sudah aku ambil ya.” Keysha pun langsung mengangguk atas jawabannya untuk Olivia.
“Oh ya aku tahu kakak kesini mau beli bunga mawar merah kan? Nih aku kasih satu buket bunga mawar merah buat kakak. Anggap ini sebagai rasa terima kasihku ke kakak.