“Kamu jangan sedih ya? Aku yakin suatu hari nanti kamu bisa menjadi orang sukses.” Mendengar perkataan dari Olivia, membuat Keysha tersenyum dan melepaskan pelukannya.
“Terima kasih banyak kak.” Ujar Keysha sambil menghapus air matanya.
“Oh ya aku punya sedikit uang, mungkin bisa membantumu. Ini juga karena kamu tadi membantuku,” ucap Olivia dengan memberikan uang itu ke tangan Keysha.
“Pasti kakak kasihan kan setelah mendengar ceritaku tadi. Tapi, aku benar-benar tak membutuhkan belas kasihan orang. Maaf kak aku tak bisa menerimanya. Aku membantu kakak tadi juga ikhlas,” Jawab Keysha dengan mengembalikan uang tadi ke tangan Olivia.
“Aku juga ikhlas Keysha. Aku ingin membantumu, jadi kumohon ambil lah,” ucap Olivia dengan menyodorkan uangnya ke arah Keysha.
“Jika kakak benar-benar ingin membantuku, maka kakak bisa membantuku dengan membeli satu tangkai bunga mawarku, karena dari tadi tidak ada seorang pun yang membeli bungaku.”
“Baiklah, aku beli satu tangkai bunga mawar merah.” Mendengar itu, Keysha pun langsung menarik sudut bibirnya ke atas dan segera mengambil setangkai mawar merah.
“Ini kak,” ucapnya dengan memberikan bunga itu ke Olivia.
“Terima kasih ya kak, karena kamu orang pertama yang membeli bungaku hari ini.” Tambahnya yang kemudian dibalas anggukan oleh Olivia.
“Ini uangnya,” sodor Olivia saat dia sudah berada di dalam mobil.
Keysha yang melihat uang ratusan sebanyak 5 itu membuat mulutnya menganga dan dahi yang mengerut tanda tak paham.