Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Terombang Ambing di Laut Jakarta dan Berburu Berlian

10 Oktober 2024   13:44 Diperbarui: 14 Oktober 2024   10:15 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah mantep banget gak tuh. Namun rencananya ini rupanya tidak disertai dengan kesiapan matang dari penyelenggaran dan keapesan angin dan cuaca saat itu. 

Makanan yang disantap memang mengenyangkan dan enak tapi dalam beberapa waktu kemudian semua akan keluar semua gara-gara muntah.

Hal ini terjadi lantaran ombak dan cuaca seketika berubah. Sebenarnya rute dari kapal pesiar ini di situ situ saja sekitaran Jakarta. Tapi entah kenapa seakan gak berpihak pada kita, kapal pun terobang ambing laut dan angin. Gerimis, berangin dan berombak. 

Memang bukan ombak yang besar tapi konstan menggoyangkan kami ke berbagai arah sehingga fotografer pun pas foto produk itu harus berpegangan, kebayangan. 

Tak perlu menunggu lama hingga satu per satu orang ke toilet untuk jakpot. Tiba-tiba bukannya dek atas yang punya panorama sunset yang ramai, malahan toilet. Banyak orang mengatre untuk membuang produk pencernaanya.

dok pribadi
dok pribadi
Saya pun hampir dibuai mabuk laut jadi lantas saya buru-buru mencari udara segar dan cepat memproses otak saya untuk menikmati indahnya sunset yang tenggelam juga dalam gelapnya awan. 

Saya pun tak mau gegara liputan ini sakit, apalagi kondisi di kapal sudah tak jelas. orang-orang bubar entah kemana begitu pun teman saya yang saya ajak memilih berbaring saja karena sudah gak kuat menahan terpaan ombak di kapal. 

Cobaan ini juga lantas membuat saya semakin ingat tuhan dan tak mau melewatkan solat magrib saya. Ternyata tak ada musola yang tersedia tetapi tempat solat disediakan di dek paling atas, tempat terbuka yang kita bisa langsung dihempas sama angin. Kocak juga nih.

Akhirnya saya nekat solat di sana sebagaimana orang-orang lain berikut dengan peringatan hati hati ya. Hah, benar saja, mana pernah saya solat kaki saya melangkah ke kiri ke kanan sembari membungkuk supaya badan saya gak jatuh. 

Saya sebelumnya pernah solat di kapal tapi baru ini benar-benar seekstrem ini wkwkwk. Mungkin saat itu Allah juga kasian sama saya. 

Huwa Huwek masih berlangsung kali ini bukan hanya di kamar mandi tapi sudah di dek-dek kapal. Mereka yang gak kuat langsung memuntahkannya ke laut. Ugh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun