Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ngerasain Jadi Bajak Laut dan Pahitnya Gagal Giant Swing di Singapura

25 Juni 2023   16:18 Diperbarui: 27 Juni 2023   00:32 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari terakhir di Singapura, perasaan saya begitu membuncah selayaknya seorang yang telah penuh hatinya setelah semalam begitu terasa manis.

Oh ya saya kasih tahu dulu ya, kami nginep di V Hotel Lavender yang letaknya strategis karena cuma jalan sekitar 200 meter aja udah MRT.

Di hotel ini yang bikin saya kaget itu adalah sarapannya karena mirip kayak lagi prasmanan kondangan. Begitu banyak tamu yang dikumpulin dalam satu hall gitu.

Selepas sarapan  yang rasanya apa adanya, rencana saya hari ini adalah menuju Santosa Island. Lokasi resort dambaan semua orang karena banyak aktivitas pariwisata di sana.

Sebenarnya perkiraan saya meleset saya pikir bakal cepat sampai. Tapi ternyata tambah transit dan jalan yang begitu banyak membuat perjalanan saya menempuh 1 jam. Padahal jam 7 malam ini kami harus sudah terbang. Shit! Akhirnya saya pecah badan sama temen saya yang beruntungnya mau menemani saya.

Kali ini ada beberapa list yang harus saya lakukan untuk membuat konten, makanya saya mendelegasikan teman saya untuk bermain Segway di tepi pantai. Sementara saya menuju Maritime Experimental Museum.

Letak museum ini lumayan paling jauh di antara atraksi lainnya karena satu komplek dengan SEA Aquarium alias SeaWorld nya Singapura. Udah letaknya terpojok ditambah pake nyasar segala, tambah capek. Nah pas masuk langsung tap karena saya sudah beli tiketnya di Klook jadi gampang semua. 

Pas masuk sama seperti museum sebelumnya, kita langsung terperangah dengan deretan sosok penjelajah dunia seperti Marcopolo hingga Ibnu Batuta.

Di sini kita bakal dibawa mereka menjelajah mengenal perdagang masa lampau melalui jalur sutra begitu juga dengan komoditi yang paling laku, seperti rempah-rempah, utamanya lada.

dok pribadi
dok pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun