Hari terakhir di Singapura, perasaan saya begitu membuncah selayaknya seorang yang telah penuh hatinya setelah semalam begitu terasa manis.
Oh ya saya kasih tahu dulu ya, kami nginep di V Hotel Lavender yang letaknya strategis karena cuma jalan sekitar 200 meter aja udah MRT.
Di hotel ini yang bikin saya kaget itu adalah sarapannya karena mirip kayak lagi prasmanan kondangan. Begitu banyak tamu yang dikumpulin dalam satu hall gitu.
Selepas sarapan  yang rasanya apa adanya, rencana saya hari ini adalah menuju Santosa Island. Lokasi resort dambaan semua orang karena banyak aktivitas pariwisata di sana.
Sebenarnya perkiraan saya meleset saya pikir bakal cepat sampai. Tapi ternyata tambah transit dan jalan yang begitu banyak membuat perjalanan saya menempuh 1 jam. Padahal jam 7 malam ini kami harus sudah terbang. Shit! Akhirnya saya pecah badan sama temen saya yang beruntungnya mau menemani saya.
Kali ini ada beberapa list yang harus saya lakukan untuk membuat konten, makanya saya mendelegasikan teman saya untuk bermain Segway di tepi pantai. Sementara saya menuju Maritime Experimental Museum.
Letak museum ini lumayan paling jauh di antara atraksi lainnya karena satu komplek dengan SEA Aquarium alias SeaWorld nya Singapura. Udah letaknya terpojok ditambah pake nyasar segala, tambah capek. Nah pas masuk langsung tap karena saya sudah beli tiketnya di Klook jadi gampang semua.Â
Pas masuk sama seperti museum sebelumnya, kita langsung terperangah dengan deretan sosok penjelajah dunia seperti Marcopolo hingga Ibnu Batuta.
Di sini kita bakal dibawa mereka menjelajah mengenal perdagang masa lampau melalui jalur sutra begitu juga dengan komoditi yang paling laku, seperti rempah-rempah, utamanya lada.