Ternyata kami disambut benar, entah kerjaan siapa ini tapi saya terharu aja. Mereka sampe nyiapin pop mie banyak, mereka senang karena kedatangan tamu dari Jakarta. Dan sesi curhat pun dimulai, saya mengandalkan teman saya mengenai aktivitas bom ikan di sini.
Saat kami menyambangi pulaunya, kami mencari dimana pengelolanya? ternyata dia lagi nguli bareng para tukang bangunan. Bahkan dengan senyum tampilan yang lusuh dengan kotoran di badan dan bajunya dia menyambut kami. Wah sungguh beda sama si kutukupret Itali itu. Hahaha...Â
Perbincangan kamu pun begitu cair dia memang juga mengeluhkan beberapa hal. Seperti pungli saat mau sewa tanah dan kena tipu juga. Dia juga tadinya melakukan survei di banyak tempat termasuk Raja Ampat namun banyak mafianya.Â
Saya jadi merasa kesal sendiri dan menyesali hal itu tapi dia santai dan tidak terkesan memojokan kami seperti si Italia sebelumnya. Bahkan untuk masalah bom ikan, dia benar-benar turun langsung mengejar pelaku. Sungguh luar biasa bapak ini bukan bacod doang hahaha...
Saya gak tahu sih sekarang perkembangan resortnya cuma saya merasa dia lebih wise menghadapi kelebihan dan kekurangan kami. Dan harusnya begitu investor berdiri dan duduk sama tinggi.Â
Setelah pembicaraan yang begitu serius, akhirnya kami nyebur juga hahha... tapi saya memilih foto-foto karena saya bocor hari itu. Dan beruntung orang lokal membantu saya memberikan fasilitas ganti dengan sangat ramahnya.Â
Lucunya waktu temen saya pada menyelam kegirangan, mereka ketemu ular laut yang bikin snorkeling pada bubar hahaha.... saya cuma bisa ngakak doang. Pulang dari sana kami tertidur kelelahan di perahu dan pikiran saya menerawang, alangkah indahnya jika semua dikelola anak bangsa, dari kita untuk kita. Cerita lainnya di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H