Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Bromo Menyentuh Rasa Menembus Sukma

12 November 2020   14:57 Diperbarui: 12 November 2020   15:11 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun menghela napas sebentar sampai teman saya ribut minta foto, oke cekrek, dia minta lagi karena gak sesuai, cekrek, dia minta lagi, cekrek. terus begitu. Sampai saya menyerah mengibarkan bendera putih karena saya terlampau lelah untuk foto-foto orang. Harap mengerti ya Wi hahaha...

Tapi kata dia sayang kalau sudah sampai atas gak dapat foto yang bagus. Makanya dia yang melihat saya sudah gak nafsu foto mencari fotografer lain dan hasil fotonya amazing. Sementara saya sekedarnya saja lah. Muka juga udah butek ketutup debu plus harus lepas masker saat foto. Itu sungguh merepotkan. 

Bahkan si laki-laki juga minta saya jadi model fotonya karena dianggap bagus, saya diberi arahan untuk mengikut gaya dia, muka saya diputer-puter sedemikian rupa. Sampai dimiringkan sambil nyerocos "Biasa aja muka lu apa!" laaaahhhh.... kan lu yang minta hahah

Dia juga foto saya dengan slow motion yang sayangnya malah disimpen buat dokumentasi dia karena pas dikirim ke saya ga ada slow motionnya. padahal bagus, karena dia ambilnya candid alias pura-pura saya disuruh jadi modelnya haaha....

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Oke setelah puas di sini, kami bergeser ke bukit teleutabis yang membuat gak banyak orang menikmatinya selain karena terbakar, kelompok kami juga sudah kelelahan. Memang pascakebakaran panoramanya jadi gak bagus. Saya dibisiki sama sopir saya kalau ini sengaja dibakar untuk mengundang dewa menurunkan hujan. Itu menurut kepercayaan suku di sini. Oke baiklah.  

Dari bukit Teletabis, kami pulang yeeee! dan saya tertidur pulas sampai terlalu pulas hingga badan saya terhuyung menubruk teman saya yang lagi lelap tidur juga. Dia kaget saya juga hahaha... tapi kami sama-sama tidur kembali sampai akhirnya kembali ke homestay untuk kembali ke Jakarta, tapi saya harus lewat Surabaya dulu. Cerita di Surabaya pun tak kalah seru lhooo. Cerita lainnya di sini. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun