Selain danau Hoem Kiem, tempat yang paling disukai muda mudi Hanoi adalah Citadel Thang Long, sebenarnya ada nama lengkapnya tapi gw lupa hahaha.... Benteng ini bener-bener kental dengan nuansa China dan terbilang masih kokoh meski dibangun sejak 1010. Masuk ke sini dikenai biaya sekitar 40.000 dong. Masuk ke dalam kita disambut sama mural-mural ala-ala pasar Vietnam.
Udah selesai foto-foto kita menuju benteng yang di depannya terbentang lapangan yang luas banget, mirip lapangan rerumputan di Monas tapi rada kurang terawat sik. Di situ udah banyak muda mudi foto-foto. Ternyata mereka adalah anak-anak yang baru kelar wisuda.Â
Masuk ke dalam hanya ada beberapa gedung tua yang juga merupakan perkantoran. Kita sempat duduk-duduk sebentar dan menyaksikan banyak wisuda disana pakai baju ao dai, baju lengan panjang  yang panjangnnya menjuntai khas Vietnam namun ketat brooo... dan yang disadari nyokap gue adalah badan perempuan di sana bagus-bagus gak ada yang gembrot hahaha...
Perhatian gw juga sempat tertuju sama anak kuliahan yang foto-foto sama pacarnya foto-foto mirip foto prewed, mereka juga menyewa fotografer profesional lho. Jadi maksudnya sekalian gitu? Hahaha.... Dan unikmya mereka juga ga sungkan mesra-mesra pake ciuman segala. Tapi emang muda mudi di sini lumayan terbuka banyak yang ciuman di mana-mana (antara risih dan pengen) hahahah...
Setelah  bosan, gw sama nyokap jalan-jalan di komplek ini dan baru sadar kalau gedung-gedung tua ini bagus buat foto-foto, pantes muda-mudi suka banget foto-foto di sini.
Dan bukan cuma foto-foto, di sini juga lagi ada persiapan acara internasional atau lagi buat TVC gw ga ngerti juga cuma emang meski sepi, area ini emang arsistik banget. Cocok buat foto-foto.Â
Sebenarnya gue kepengen si naek, keliling-keliling Hanoi naek becak ini tapi gue ngeri kena tipu dan harganya dimahalin (sudah di banyak di-black list sama turis). Jadi gue cuma memandangi dengan nanar, keasikanpara bule  naek becak sambil dibelai angin sepoi-sepoi.Â
Teater water puppet
Jam 7 kurang 15 gw udah duduk cantik di teater water puppet ini. Teater yang gak terlalu gede-gede amet ini penuh diisi oleh turis-turis bule. Sebelum pertunjukan gw optimis, teater ini akan menampilkan pertunjukan kelas dunia, mirip pagelaran di Candi Prambanan. Layar dibuka dan para penyinden dan pemain musik memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris yang lumayan bisa dimengerti.Â
Lumayan seru dengan musik yang berdentum-dentuk dan suara sinden yang melengking banget hahaha....yang buat para turis ini terpikat adalah pertarungan naga yang ada semburan apinya. Namun yang bikin ganggu itu adalah efek asap yang buat banyak turis batuk-batuk hahaha...parahnya lagi teater ini kan ruang berpendingin jadi gak gampang ilang tuh asep, malah buat mata perih. Gw yang ada di barisan nomor dua juga paling sering kena efek asep ini, ngeri banget ya.Â
Pertunjukan pun ditutup dengan pernyataan si sinden yang bilang kalau banyak orang bertanya gimana caranya mendalangi wayang di atas air. Nyokap sama gue sibuk berasumsi, apakah dalangnya ikut berendem juga? Berapa orang dalangnya? dan sebagainya. Cuma yang pasti pertanyaan ini tidak dijawab juga sama si sinden, dia meninggalkan begitu saja, menggantung. Dan itu sakit! hahhaha...Â
Pulang ke hotel kita gak nyasar lagi dan gak pake dikunciin lagi. Tinggal besok siap-siap ke Halong. Penasaran? tungguin cerita selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H