Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tempat "Instagramable" Kesukaan Muda-mudi Hanoi

15 Januari 2018   15:13 Diperbarui: 16 Januari 2018   18:13 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam 7 kurang 15 gw udah duduk cantik di teater water puppet ini. Teater yang gak terlalu gede-gede amet ini penuh diisi oleh turis-turis bule. Sebelum pertunjukan gw optimis, teater ini akan menampilkan pertunjukan kelas dunia, mirip pagelaran di Candi Prambanan. Layar dibuka dan para penyinden dan pemain musik memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris yang lumayan bisa dimengerti. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Etapi dialog si wayang malah diucapkan dalam bahasa Vietnam dan gak ada subtitle-nya, gw tengok kiri kanan ada layar penjelasannya. Baiklah nikmati saja. Dalam pagelaran wayang di atas air ini terbagi dalam beberapa babak yang ceritanya beda-beda. Kesemuanya mengenai keseharian dan falsafah yang dianut orang-orang Vietnam. Contohnya, mengenai naga, phoenix, koi, cara hidup orang Vietnam yang bertani dan menangkap ikan. 

Lumayan seru dengan musik yang berdentum-dentuk dan suara sinden yang melengking banget hahaha....yang buat para turis ini terpikat adalah pertarungan naga yang ada semburan apinya. Namun yang bikin ganggu itu adalah efek asap yang buat banyak turis batuk-batuk hahaha...parahnya lagi teater ini kan ruang berpendingin jadi gak gampang ilang tuh asep, malah buat mata perih. Gw yang ada di barisan nomor dua juga paling sering kena efek asep ini, ngeri banget ya. 

Pertunjukan pun ditutup dengan pernyataan si sinden yang bilang kalau banyak orang bertanya gimana caranya mendalangi wayang di atas air. Nyokap sama gue sibuk berasumsi, apakah dalangnya ikut berendem juga? Berapa orang dalangnya? dan sebagainya. Cuma yang pasti pertanyaan ini tidak dijawab juga sama si sinden, dia meninggalkan begitu saja, menggantung. Dan itu sakit! hahhaha... 

Pulang ke hotel kita gak nyasar lagi dan gak pake dikunciin lagi. Tinggal besok siap-siap ke Halong. Penasaran? tungguin cerita selanjutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun