Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Traveling ke Semarang yang Bisa Buatmu Berdebar

27 November 2017   12:34 Diperbarui: 27 November 2017   12:40 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klenteng Sam Poo Kong

Sehabis mengeksplorasi Masjid Agung Jawa Tengah yang ala-ala Madinah tapi gak terawat itu, kaki ini melangkah ke arah klenteng fenomenal Sam Poo Kong. Dari masjid agung ini letak Sam Poo Kong lumayan banget jauh karena letaknya gak dekat dari pusat kota.  Saat itu karena bakalan sulit ngeteng angkot sana sini, cus lah pake taksi yang harganya sampai 30 ribuan. 

Sampai di sana harus bayar tiket sekitar Rp 15 ribu per orang. Klenteng yang didominasi warna merah ini sebenarnya tidak terlalu besar namun penuh dengan patung-patung yang menjulang tinggi. Di sini bisa juga foto-foto ala bangsawan China yang harganya lumayan juga. Secara pribadi, gw sih ga gitu tertarik dengan klenteng ini, karna yang ditampilkan gitu-gitu aja dan tempat jelajahnya juga sempit. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Karena sudah bosan, akhirnya memutuskan untuk pergi ke Gua Kreo yang pas turun taksi keliatan penunjuk tempatnya.

Gua Kreo  

ini adalah tempat wisata yang paling jauh dan ekstrem menurut gue. Dari klenteng Sam Poo Kong gw naek angkot, ternyata trayeknya jauh dan di angkot itu gw duduk sama warga desa yang bawa sayur mayur dan belanjaan khas desa lainnya. Felling udah berasa aneh nih, karena sebenarnya gue tanpa sadar makin menjauhi kota sementara waktu sudah makin sore. 

Trus tiba-tiba angkot  berhenti dan dari tanya sana sini ternyata gw harus lanjut naek angkot lagi. Oh My God! udahlah udah terlanjut terdampar sayang kalau gak sekalian sampai ke tujuan. Hari makin sore dan mendung menggantung. Di dalam angkot gw berdoa semoga gw bener-bener sampai tujuan destinasi dengan selamat tanpa diguyur hujan. 

Perjalanan yang lebih dari 1 jam ini akhirnya usai, saat gw bertemu dengan gerbang ke gua Kreo dan dua jam lagi destinasi wisata ini bakal tutup. Huh untunglah ga sia-sia juga. 

Akhirnya secepat kilat masuk kawasan wisata pake ojek karena orang sana bilang kalau menuju ke goa kreo musti lewati rumah penduduk yang mungkin goanya sendiri bisa 1 kilo dari gerbang. Mendung masih ada, tapi hujan belum turun maka secepat kilat gw langsung melompat dari gojek untuk eksplorasi tempat wisata ini. Berikut penampakannya

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dan.... jakpot banget ternyata di sini banyak monyet dong. Dan gw itu parnoan sama monyet setelah kejadian tempo dulu yang buat gue trauma tapi mau gimana lagi, kalau gw takut gw ga bisa kemana2. Jadi berjalan di sepanjang jembatan ke gue kreo ini adalah prestasi yang membanggakan buat gue wkwkwkwk.

Untuk menuju ke gua kreo kita harus menyeberangi semacam waduk, dan anehnya saat menjelang magrib hampir semua monyet tiba-tiba datang dan menjauhi goa kreo ini. Mereka berjalan berduyun2 seakan tahu kalau saat ini waktunya pulang. Aneh kan, akhirnya gw putuskan tidak tuntas masuk ke dalam goa ini karena waktu mendekati magrib. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun