Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belitung Warna Warni Laskar Pelangi

20 Juli 2017   14:20 Diperbarui: 20 Juli 2017   14:39 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada ikon yang paling mencolok kalau pergi ke Belitung. Mereka bangga banget sama batu satam alias batu meteor dari langit yang dipercaya pernah jatuh di Belitung. Mulai dari souvenir, tugu dan lain-lain dijual di sini.

Salah satu kunjungan kita itu adalah pantai yang ada tugu batu satamnya dan pantainya surut banget dan enggak ada angin kayak di Bali jadi salah kalau mau foto pakai dress karena dressnya enggak terbang-terbang hahaha. Dan dari sini kita bisa foto-foto sebentar dan lihat pantai dari atas bukit. That's all. Hehehe

CIMG4361.JPG
CIMG4361.JPG
 

Museum Kata

Dari pantai itu kita searah ke museum kata yang didirikan Andrea Hirata. Sungguh Andrea bukan hanya memberikan inspirasi dan sumbangsih kesusastraan tapi juga penghidupan dan perubahan sosial bagi masyarakat Belitung khususnya. 

Banyak yang cerita bahwa laskar pelangi sedemikian fenomenal sampai wisata di Belitung yang dulu sama sekali enggak dilirik jadi membeludak. Bahkan beberapa orang yang saya temui mengatakan banyak orang luar daerah yang sengaja datang ke Belitung demi mencari Ibu Muslimah, tokoh guru yang hadir di novel tanpa tanda jasa.  Keren enggak tuh!

Apa sih isi museum kata? Sebenernya bagi gue sih enggak spesial-spesial banget. Cuma ada beberapa foto potongan film dan syair dalam laskar pelangi berikut dengan furniturnya. Semangat para laskar terasa sih di sini. 

CIMG4375.JPG
CIMG4375.JPG

Sekolah Laskar Pelangi

Dari museum kata, kita menyusuri rentetan laskar pelangi lagi, yap kali ini sekolah settingan di filmnya. Ini bukan sekolah beneran lho tapi sengaja dibangun buat keperluan film. Di dalamnya ada bangku dan meja yang sudah kusam berikut tiang penyangganya. Letak sekolah ini berada di tengah kota padahal kebayang kan sekolahnya sebenarnya dimana.

CIMG4390.JPG
CIMG4390.JPG
Yang paling asyik di sekolah ini bukan sekolahnya sih, gue suka pasir-pasir di sekitaran sekolah berdinding kayu itu. Gue ngebayangin anak-anak main di pasir-pasir ini dan manjat pohon yang satu-satunya ada di sekolah ini. Sampai ngemper2 gak jelas tapi asyik aja. Maklum di Jakarta enggak ada lapangan lagi hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun