Tahun 2012 dapat dibilang masa kebangkitan PT DI. Perbaikan strategi unit bisnis manajemen dan pemasaran membuat PT DI mampu mengirim 4 pesawat pesanan negara Korea Selatan. Kerjasama juga mulai terjalin dengan pihak asing, salah satunya dengan Airbus yang diwujudkan dalam nota kesepahaman pada acara Singapore Airshow 2018. Sementara dengan Turkish Aerospace Industries, PT DI tengah menjajaki kerjasama pengembangan pesawat tanpa awak. Beberapa kerjasama dengan pihak dalam maupun luar negeri terus dikembangkan oleh industri pesawat terbang ini, meski begitu beberapa pelayanan masih kedodoran, seperti keterlambatan penyerahan pesawat yang sudah dipesan.
Saat ini Indonesia tengah menghadapi pandemic Covid 19 yang merupakan wabah global yang terjadi di berbagai negara di dunia. Adanya pandemic ini berdampak pada semua kegiatan di berbagai sektor seperti Pendidikan, kesehatan, jasa keuangan, termasuk perindustrian.
Dalam menghadapi pandemic ini PT Dirgantara Indonesia memiliki pengendalian manajeman dan strategi agar tetap produktif selama menghadapi pandemic. Salah satunya pihak manajerial menerapkan kebijakan work from home bagi sebagian karyawan, dan sebagian karyawan lainnya tetap melakukan produksi pembuatan pesawat dengan menjaga jarak dan menggunakan masker sesuai protokol kesehatan yang diterapkan untuk mencegah penularan virus covid-19. Dengan begitu kegiatan operasional PT Dirgantara Indonesia tetap berjalan efektif dan efisien serta mampu bertahan ditengah pandemic.
Selain strategi pencegahan penularan dilingkungan perusahaan, PT Dirgantara Indonesia juga membuat strategi kerjasama dan strategi produksi agar tetap produktif dimasa pendemic ini, dimana PT DI bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi yaitu salah satunya ITB dengan berkontribusi memproduksi ventilator. Strategi produksi pembuatan ventilator ini digunakan agar Indonesia mengurangi impor ventilator dari luar negeri yang harganya ratusan juta. Ventilator merupakan alat bantu pernapasan untuk pasien yang mengalami gagal napas. “Tahun 2020 Dimasa pandemi ini PT DI, biasanya memproduksi pesawat terbang, bekerja sama dengan ITB juga Yayasan @salmanitb bisa memproduksi 500 ventilator per minggu," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Adanya kerjasama dengan perguruan tinggi dalam memproduksi ventilator merupakan salah satu bukti bahwa sistem pengendalian manajemen serta strategi organisasi yang digunakaan oleh PT Dirgantara Indonesia sudah efektif dan efisien sehingga PT Dirgantara Indonesia mampu bertahan dan tetap eksis hingga saat ini.
Sumber:
https://www.antaranews.com/video/1415519/cara-pt-di-siasati-kondisi-pandemi-covid-19