Imam Al Ghazali pun pernah memberi nasihat yang disebutkan dalam risalah beliau yang berjudul ayyuhal walad tentang interaksi dengan sesama beliau mengatakan, wa khusnul khuluqi binnas yang namanya berinteraksi baik dengan sesama wa'alathamilunas 'ala murodi 'au 'ala nafsi jangan engkau bawa manusia sesuai dengan seleramu, sesuai dengan standarmu balthamilunnas 'ala murodihim namun perlakukanlah manusia sesuai dengan apa yang mereka suka m'alam yukholiqu syar selama hal itu tidak menyelisih syariat. Maka dapat disimpulkan bahwasanya kita harus memiliki standar jika ingin memperlakukan atau berinteraksi dengan orang lain, jangan memperlakukan orang lain dengan semau kita saja. Bahkan Nabi Muhammad memberi nasihat bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik. Maka marilah bersikap seperti itu jangan semau kita, namun perhatikanlah keinginan, kesukaan orang yang kita layani, orang yang kita interaksi denganya, selama tidak menyelisih aturan-aturan agama kita. Namun bila menyelisih kita boleh untuk tidak menuruti mereka. Jadi jika temen-teman memahami ini dengan baik-baik mudah-mudahan interaksi kita dengan Allah baik dan interakasi kita sesama pun baik.
Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Ia adalah makhluk yang memiliki berbagai macam kemampuan, terutama kemampuan dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya. Dengan kemampuannya itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Manusia sendiri dikatakan di dalam Al-Qur'an adalah sebagai Al-Insan, Bani Adam, dan Al-Basyar. Al-insan yang berarti manusia adalah makhluk sosial, . Manusia juga Bani Adam, yaitu keturunan dari Nabi Adam. Konsep Bani Adam mengacu pada penghormatan kepada nilai-nilai kemanusiaan. Dan manusia adalah Al-Basyar, yaitu makhluk biologis atau makhluk jasmaniah yang secara umum terikat kepada kaedah umum makhluk biologis seperti berkembang biak, mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan, serta memerlukan makanan untuk hidup, dan pada akhirnya mengalami kematian. Manusia juga mempunyai kaitan yang erat dengan psikologi dan komunikasi. Antara manusia, psikologi, dan komunikasi adalah tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan. Saat komunikasi dalam pelaksanaannya juga terkandung nilai-nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat sangat mendalam. Manusia dalam islam juga dipandang sebagai makhluk psikis. Pendekatan konsep Islam tentang manusia, terungkap bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang memiliki hubungan makhluk-Khalik secara fitrah. Untuk menjadikan hubungan tersebut berjalan normal, maka manusia dianugerahkan berbagai potensi yang dipersiapkan untuk kepentingan pengaturan hubungan tersebut. Anugerah tersebut antara lain berupa dorongan naluri, perangkat inderawi, kemampuan akal, dan kemampuan berkomunikasi.
REFERENSI
Salastia Paramita Nurhuda,Nasichcah,Aisyah Karimah.2023.Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dalam Pandangan Islam.Jurnal Ilmu Sosial,Humaniora dan Seni.Vol. 1 No 4.ISSN: 2963-5802.
https://muslim.or.id/11102-bertaqwalah-dimanapun-kau-berada.html
Copyright 2024 muslim.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H