Mohon tunggu...
Tyas Dwi Nur Insani
Tyas Dwi Nur Insani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

saya senang menonton televisi dan film yang bernuasa horor dan romance.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia Makhluk Sosial Di Lihat Dari Segi Agama Islam dan Universal

30 Juni 2024   14:07 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:07 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga. (QS : 7; 26-27).

B. Manusia dalam Psikologi Komunikasi 

Jika dipelajari manusia pasti tidak terlepas dengan adanya ilmu komunikasi serta juga tidak terlepas dengan mempelajari tingkah laku manusia, yang meliputi psikologi, karena komunikasi sangat berkaitan erat dengan perilaku serta  pengalaman dari kesadaran manusia. Antara manusia, psikologi, dan komunikasi merupakan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan. Saat komunikasi dalam pelaksanaannya juga terkandung nilai-nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat sangat mendalam. Contohnya di dalam komunikasi persuasive, kita mempunyai tujuan untuk mengubah sikap seseorang, pendapat atau perilakunya, dengan hal itu kita perlu untuk memahami ilmu psikologi (Mahadian, 2016).

Selanjutnya manusia menurut pandangan Islam juga dipandang sebagai makhluk psikis. Dari sudut pandang ini, pemahaman manusia berdasarkan aspek psikis ini sama sekali berbeda dengan pandangan ilmuwan barat. Umumnya pemahaman barat tentang aspek psikis manusia terbatas pada unsur-unsur kejiwaan yang terdiri atas unsur kognisi, roh dan akal yang merupakan potensi manusia yang dapat dikembangkan (Ritonga, 2019). Tetapi yang jelas unsur-unsur psikis manusia itu menurut konsep islam senantiasa dihubungkan dengan nilai-nilai agama. Beranjak dari pendekatan konsep Islam tentang manusia, terungkap bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang memiliki hubungan makhluk-Khalik secara fitrah. Untuk menjadikan hubungan tersebut berjalan normal, maka manusia dianugerahkan berbagai potensi yang dipersiapkan untuk kepentingan pengaturan hubungan tersebut.

C.  Manusia Makhluk Sosial

Manusia merupakan makhluk yang secara sempurna diciptakan oleh Allah SWT. Disebutkan juga di dalam Al-Qur'an bahwa "Sesungguhnya Kami telah menciptakan Manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". Bahkan dalam ajaran agama lain pun dijelaskan bahwa kedudukan manusia di dunia ini sebagai makhluk yang mulia, karena itu tidak dibenarkan jika manusia melakukan perbuatan yang tercela dan melanggar aturan agama. Sebaliknya, manusia dituntut untuk mampu berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama, dan saling berlombalomba dalam melakukan kebaikan dengan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial artinya sebagai warga masyarakat, yaitu dalam kehidupan manusia tidak mungkin manusia dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhannya sendiri. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. (Makhluk, 2020).

Nabi Muhammad SAW pernah memberikan nasihat yang berkaitan dengan interaksi kita dengan Allah SWT., dan juga perenungan terhadap dosa-dosa kita, dan bagaimana interaksi kita dengan sesama kata Nabi Muhammad SAW :

 اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

 Yang artinya:

Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik'" (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: 'hadits ini hasan shahih').

Kemudian terdapat pula standar kita berbuat baik kepada orang lain apakah standarnya kita pakai kesukaan kita dengan semau saya saja ataukah kita melihat kepada kemauan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun