Inventory Turn Over juga tak kalah penting dalam menentukan apakah saham tersebut patut dibeli atau tidak. Cara menentukan Inventory Turn Over suatu perusahaan, kamu hanya perlu menghitungnya melalui nilai penjualan atau nilai pendapatan dibagi dengan nilai persediaan.Â
8. Current Ratio BesarÂ
Perusahaan yang baik tentu memiliki current ratio cukup besar. Hal ini bisa diketahui melalui perhitungan aset lancar dibagi dengan dengan liabilitasnya (utang). Bisa dibilang, perusahaan yang bagus memiliki total aset lancar lebih besar daripada liabilitasnya. Hal ini karena perusahaan tersebut dinilai mampu membayar utangnya secara berkala dan risiko gagal bayar sangat tipis.Â
9. Net Income Margin BesarÂ
Net income juga berpengaruh besar dalam menilai apakah sebuah saham layak dibeli atau tidak. Cara menghitung Net Income suatu perusahaan, kamu hanya perlu menghitung laba bersih dibagi dengan pendapatan atau penjualan. Semakin besar net income suatu perusahaan, tentu akan semakin bagus.Â
10. Neraca Keuangan Sederhana dan Bersih
Salah satu hal paling terakhir namun tak kalah penting adalah memperhatikan neraca keuangan. Kamu bisa lihat hal ini dari laporan keuangan yang sederhana, tidak rumit, dan jelas.Â
Bagaimana, apakah informasi tentang laporan keuangan untuk investasi saham ini cukup bermanfaat untuk kamu? Jangan lupa untuk terus cek laporan keuangan saham kamu dan investasikan uangmu dengan bijak di instrumen saham ya!
Kenapa harus saham? Dilansir dari PT Surya Fajar Sekuritas (pemilik SFAST) menyatakan kalau saham itu adalah salah satu instrumen yang mampu memberikan profit dan tak tergerus oleh laju inflasi. Namun, kamu perlu menggaris bawahi juga kalau profil investasi saham adalah high risk, high return. Semakin besar profil keuntungan yang didapat, maka semakin besar pula risikonya.Â
https://emtrade.id/blog/7257/cara-membaca-laporan-keuangan-perusahaan-tbkÂ