"Misalnya, bicara HUT Kabupaten Pidie strigernya ungkapan Apa Karya, untuk belajar Indonesia harus belajar Aceh, untuk belajar Aceh harus belajar Pidie. Kemudian soal tugu Mulieng, inisiatornya Alm. Abusyiek (Bupati Pidie Periode 2017-2022), sedangkan kami hanya pendekatan pada Pak Muhammad Syah untuk dapat CSR BAS" ujarnya.Â
Demikian juga ada Program Abu Sarjani (Bupati Pidie Periode 2012-2017) yang istimewa misalnya gagasan jalan tembus Tangse-Genie, walaupun belum sempat kami lanjutkan karena belum cukup waktu. Begitu juga soal pembangunan Mesjid Al-falah yang harus diakui itu inisiasi Pak Sarjani.
Sementara itu Ulama Muda Pidie Tgk Mahfud mengakui belum ada sosok Pemimpin di Pidie yang sederhana dan bersahaja dalam memuliakan anak yatim, Ulama dan Masyarakat.
Masyarakat Pidie ini dimuliakan oleh Pak Wahyudi. "Coba lihat chik putik tuha muda dia muliakan" Ucap Tgk Mahfud beberapa waktu lalu.
Kami bertemu dengan Pak Wahyudi seperti bertemu dengan orang tua sendiri, artinya tidak ada perbedaan dalam menjamu kami masyarakat biasa dengan pejabat, tetap ciri khas Pak Wahyudi berjabat tangan sambil berpelukan, ini merupakan tanda keakraban dan kesederhanaan Pak Wahyudi dengan kami Masyarakat.
Ta'zim Pak Wahyudi kepada ulama dan anak yatim seperti seorang Santri kepada Gurunya, beliau layak diberi Gelar Bapak Seribu Anak Yatim, ucap Tgk Mahfud sambil tersenyum. Red
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI