Mohon tunggu...
Apa Kabar Pidie
Apa Kabar Pidie Mohon Tunggu... Penjahit - Penulis

Reading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lanjutan 2: Narasi Pj Bupati Pidie Saat Rakor Ketahanan Pangan Musim Turun Sawah

29 September 2023   21:05 Diperbarui: 29 September 2023   21:10 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Disamping anak-anak sehat, orang tuanya juga senang, bahwa ada harapan anaknya sukses, ini yang disebut ketahanan pangan, paling tidak mengurangi angka Stunting di Pidie"terangnya.

Salah satu ketahanan pangan adalah berkaitan dengan kesehatan anak, makanya nanti di wajibkan kepada Dinas Pendidikan dan IGORNAS untuk mengaktifkan Silat dan Sepak Bola terutama di setiap kecamatan.

Jadi, sudah sepantasnya program silat dan Sepakbola di sosialisasi dalam rapat kordinasi tersebut, agar Camat dan Tokoh Masyarakat, Tuha Peut, Keujruen Blang dapat mensosialisasikannya segera.

Wahyudi berharap agar agenda ini dijalankan segera, hal ini untuk penurunan angka Stunting di Pidie, diharapkan tahun ini Angka Stunting secara drastis di bawah target rata-rata angka Nasional.

Pemkab Pidie Genjot Penurunan Angka Stunting

Pada kesempatan yang sama Penjabat Bupati Pidie menyampaikan bahwa berdasarkan angka dari Mahkamah Syariah pada tahun 2022 bahwa ada 600 kasus perceraian terjadi di Pidie, diantaranya  500 kasus istri gugat suami dan 100 kasus suami gugat istri.

Menurut data dari Mahkamah Syariah bahwa 500 kasus istri gugat suami karena terjadinya kekerasan rumah tangga (KRT).

Meningkatnya angka istri gugat suami disebabkan terjadinya pemukulan terhadap istri. Sedangkan kasus suami gugat istri dikarenakan suaminya mau kawin lagi.

"Jadi ini yang terjadi, sehingga kita terjebak dan mutar-mutar di persoalan yang sama" paparnya.

Wahyudi juga menerangkan bahwa empat (4) data negatif di Pidie telah di paparkan saat bertemu dengan Kepala Staff Kepresidenan (KSP) beberapa waktu yang lalu di Jakarta. Tujuannya agar menjadi atensi pusat, termasuk data ini juga sudah di paparkan pada Dirjen Pertanian.

Data negatif yang didapat dari Kalapas, bahwa hampir 80% lapas rata-rata di huni oleh napi narkoba, kasus anak-anak kriminal, kasus pelecehan seksual, Homoseksual, dan Kasus HIV yang disebabkan hubungan sesama jenis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun