Penjelasan dan kisah-kisah selengkapnya tentang temuan clay tablet  ini dapat dibaca di:
http://www.huffingtonpost.com/2014/01/25/noahs-ark-round-_n_4664876.html
Berikut replika bahtera Nuh yang telah dibuat dengan skala 1/5 dari ukuran aslinya, yang dibuat di Kerala, India.
Layout bahtera Nuh dan interiornya:
Bila kita konsisten dengan makna orbit, maka orbit tidak memerlukan suatu power, dia hanya berenang mengikuti arus, sebagaimana satelit-satelit dan bulan pada orbit bumi, berada pada lintasannya. Satelit2 yang berada di orbit bumi, hanya memerlukan tenaga saat peluncurannya ke lintas orbit, dan sesekali saja dibutuhkan power untuk memperbaiki arah lintasan yang melenceng. Oleh karena itulah, satelit bisa berusia panjang tanpa banyak butuh fuel.
Once the satellite is in orbit it needs:
Fuel: (typically chemical) to maintain the satellite in its correct orbit and to maintain its pointing towards earth (so that the radio signals are transmitted in the correct direction)
Nampaknya, dari sini dapat diambil hipotesa bahwa bahtera Nuh benar-benar hanya mengikuti arus saja, sesuai kehendak Allah. Info bible, lama pelayarannya 150 hari, bila membutuhkan fuel, dibutuhkan nuklir, namun mengingat gelombang yang setinggi gunung melebihi dahsyatnya tsunami, power seperti apa yang dibutuhkan untuk melawannya. Kecuali bahtera tidak mengapung, melainkan berupa kapal selam. Namun menyelam (dive) tidak sesuai dengan arti fulka yang berenang, mengapung.
Apakah klaim temuan2 arkeolog selama ini, termasuk temuan terakhir para arkeolog Cina di Turki baru-baru ini sesuai dengan ayat quran dan bukti text tablet ini? Jawabannya : Tidak. Artinya, Bahtera Nuh sesuai 2 sumber ini, yaitu Quran dan Clay Tablet Mesopotamia, belum ditemukan.
"Mudah-mudahan Rabb-ku akan memberi petunjuk yang lebih dekat kebenarannya daripada ini" (QS 18:24)
Salaam