satu contoh kecil adalah, soal membuang sampah sembarangan. Kendatipunsampah itu kecil semacam bungkus permen, namun jika jumlahnya banyak atau berada pada suatu tempat yang semestinya harus rapi dan bersih seperti taman, tentu bagi kita yang overthinking, hal itu dapat merusak nilai keindahannya.
Sangat jarang untuk kita sadari, bahwa dengan sikap overthinking kita lebih mampu menguasai diri atau instrospeksi diri lebih terjaga. Hal ini dapat kita buktikan semisal, mengontrol perkataan dengan lawan bicara atau orang lain. Mengapa demikian, terkadang ketika sedang mengobrol dengan orang lain, sering kali muncul perdebatan tat kala hanya salah memposisikan kata, sehingga sikap berlebihan ini dapat berpengaruh terhadap nilai kontrol diri sendiri sebelum menyampaikan sesuatu.
Akan muncul pemikiran , berpikir sebab akibat sebelum menyampaikan maksud sesuai pandangan kita, sehingga dapat menekan adanya perbedaan pendapat hanya karena salah ucapan.
Membuat suatu rencana dalam kehidupan tentu bagian dari keinginan kebanyakan orang. Segiap orang mempunyai mimpi yang berda dengan tingkat pencapaian yang tentunya tidak sama. Kadang kala keinginan tidak sesuai harapan, sehingga memunculkan depresi atau bahkan kekecewaan yang mendalam dan dirasakan dalam jabgka waktu yang lama pula.Â
Untuk itu, sisi pemikiran yang berlebihan cenderung memberikan segala macam - macam bentuk hasil pemikiran layaknya sebuah simulasi tentang apa yang kita rencanakan dan apa yang kemungkinan akan terjadi.
Kendatipun pada akhirnya hasil yang diharapkan tidak sesuai keinginan, setidaknya kita akan diselamatkan oleh kepanikan yang berlebihan, dikarenakan overthinking telah melatih mental kita untuk menerima segala hasil tentang apa yang kita rencanakan sebelumnya.
Dengan demikian kita dapat berhati- hati dan percaya diri dalam menentukan langkah dan tujuan selanjutnya. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H