Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Lain di Balik Padi yang Selalu Merunduk

31 Maret 2022   08:29 Diperbarui: 31 Maret 2022   08:36 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada prinsipnya batang padi mengingatkan kita tentang proses perjalanan layaknya generasi muda menuju ke arah usia menua. Dimana segala pengalaman sepertinya akan dilewati sebelum akhirnya mampu menghasilkan nilai- nilai pembelajaran dalam hidup yang akan dibagikan kepada generasi selanjutnya.


Seiring waktu, ketika telah mencapai usai yang cukup maka padi akan berubah dari hijau menuju kuning dan siap untuk di panen, ini melambangkan kematangan manusia, sebagai contoh ketika seseorang mendapat beka berupa ilmu, entah dari orang tua, belajar di sekolah serta  lingkungannya bergaul, tentu hal ini akan memberi dampak soal kesiapan seseorang untuk lebih produktif.


Terakhir, ketika fase dimana padi siap untuk dipetik atau di panen, saya melihat hal itu seperti gambaran karakter seseorang yang sudah menyentuh kepada manfaat. Setiap orang yang telah tumbuh dewasa serta dengan ilmu pengetahuan yang cukup, setidaknya ia akan memberikan manfaatnya kepada orang lain dan lingkungannya.


Padi yang siap panen, tidak hanya karena tentang usianya yang mencapai waktu panen, tapi ini menggambarkan seperti apa seseorang dapat dikatakan telah matang secara perilaku maupun  emosional nya, setidaknya dia dapat berperan atau memberikan nilai  positif untuk ke tingkat lebih tinggi yaitu bermasyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun