Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Kejujuran dan Jangan Anggap Kebohongan adalah Hal Biasa

28 Maret 2022   12:47 Diperbarui: 28 Maret 2022   12:50 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Kejujuran, yang memiliki sebuah pengertian perbuatan-perbuatan baik nilainya. Kejujuran merupakan sebuah penghargaan untuk sikap terpuji karena berdampak pada lahirnya nilai kebaikan untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Pada kenyataanya, tidak ada seorang pun yang siap atau  mau untuk dibohongi, kendatipun kejujuran terkadang hanya sebagai alasan mengapa kita harus jujur dalam hidup ini.Di samping itu, jujur dapat pula diartikan sebagai sebuah tindakan yang tidak curang, sesuai dengan aturan yang berlaku atau soal kesesuaian antara niat dengan ucapan yang tercermin pada perbuatan seseorang.

Seseorang yang ber perilaku jujur, sejatinya mampu memperlihatkan aura yang terpancar atau tercermin pada perbuatan-perbuatan baiknya. Sebaliknya perilaku  yang tidak jujur akan membawa kita dalam ketidak adilan.

Dari sikap yang  jujur , tentu dapat melahirkan nilai ketenangan. Dengan jujur, akan berdampak pada sebuah tujuan yaitu menjadikan hidup lebih tenang, tentram serta bermuara pada unsur kedamaian. Namun sikap ini akan bertolak belakang bagi mereka yang memang sering kali melakukan kecurangan, sehingga ber akibat fatal dalam menjalin hubungan sosial.

Sifat jujur memiliki beberapa manfaat yang amat penting dalam kehidupan, di antaranya ;

Sikap jujur yang kita terapkan akan membuat diri kita tidak akan merasa terbebani, karena kebohongan yang kita buat. Sebab sekali seseorang melakukan kebohongan maka akan berkelanjutan melakukan hal yang sama dan menjadi beban bagi pelakunya.

Tidak dipungkiri bahwa sikap jujur akan menjadikan orang akan mudah disukai oleh banyak orang. Orang yang jujur banyak dipertimbangkan untuk menjadi orang yang dipercaya dalam bidang yang digeluti. Bahkan, sikap ini bisa menjadikan seseorang mudah mencapai cita-citanya sebab ia menjalani prosesnya dengan cara jujur.

Selalu menepati janji sesuai dengan tenggat waktu dan sesuai dengan tanggung jawabnya. Sebab, orang yang jujur akan berpikir apabila janji tidak ditepati akan membuat orang lain tersakiti dan dirinya.

Ada hal yang terasa menyedihkan, kala kejujuran hanya dipergunakan sebagai sebuah simbol mencari nilai- nilai pujian, semacam seseorang yang merasa pernah bertemu kalian dan menerima sikap baikmu akan bingung ketika tahu bahwa yang sebenarnya terjadi, hal itu hanya sebatas pura-pura untuk mendapatkan perhatian dari orang tersebut.

Namun seiring waktu berjalan, ternyata Kejujuran yang sebanrnya tertanam dari pembelajaran-pembelajarn kecil, pada kahirnya sering di salah gunakan untuk mengelabui orang lain dengan ''menyatakan hal yang benar'' dan seolah fenomena itu semakin jamak di masyarakat.

Dari situasi tersebut, lahirlah sebuah istilah yang di sebut paltering , jika diterjemahkan memiliki makna sebagai mempermainkan kebenaran. Padahal untuk melakukan tindakan kebohongan justru lebih menguras mental dari pada harus berkata jujur.

Seorang  peneliti bernama Bella DePaulo bahkan mengatakan, dimana seseorang pada  umumnya berbohong satu sampai dua kali dalam sehari. Hal ini dibuktikan dari contoh-contoh kecil dalam kehidupan, seperti berbelanja makanan di sebuah warung, ketika usai menyantap makanan tersebut, salah seorang teman bertanya, soal kelezatan masakan itu. Terkadang yang terjawab pasti dibilang enak, sekalipun kurang garam atau pedas. Ada banyak kebohongan yang didasari alasan yang lugu dan demi kebaikan.

Sehingga muncul kesimpulan bahwa  kebohongan itu adalah hal biasa dan memang diharapkan, akibatnya kebohongan itu semakin sulit untuk dikenali. Yang sering terjadi justru sesorang berbohong untuk mempengaruhi oranglain, secara sengaja hanya untuk kepentingan tertentu. Jangan sampai kebohongan itu menjadi sebuah seni yang melekat pada diri kita ya sahabat.

Untuk itu, sebelum terlambat, berbenah demi sesuatu bernilai jujur mungkin tidak ada salahnya dimulai dari saat ini. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun