Cerita tentang malas.
Mengatakan tentang malas, saya kira kita semua pernah merasakan hal itu. Namun karena adanya sebuah tujuan pencapaian, menyoalkan tentang malas akhirnya secara perlahan tersingkirkan dari kehidupan kita.
Seperti apa sih malas itu ?
Malas adalah kondisi ketika seseorang menghindari pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan dengan potensi dan energi yang dimiliki. Malas sering dikaitkan dengan dua perilaku, yaitu menunda-nunda dan berdiam diri tanpa melakukan apa-apa.
Saya akui, kondisi seperti malas sering kali seolah menghantui perasaan saya. Terkadang kata santai saja menemani si malas, sehingga ketika ia sejalan, segalanya bakal buyar atau runyam dan tidak ada hasil apapun yang saya dapatkan.
Dengan kata lain, malas itu boleh dikatakan dapat dibuat sedemikian adanya ya sahabat. Bagaimana  kalau tiba- tiba tentang malas menulis seketika hinggap dan mendekap pada diri saya. Biasanya saya akan melakukan 4 tips berikut ;
1. Jangan terlalu serius
Artinya , memilih sebuah topik untuk ditulis memang hal yang perlu di perhatikan, namun ketika hal itu menjadi bagian dari beban sehingga menjadikan kita malas menulis, sebaiknya jangan terlalu memikirkan topik yang berat untuk menulis, agar menulis lebih produktif. Anggap saja setiap harinya kita wajib menulis diary, sehingga rasa bosan atau malas itu secara perlahan akan menjauh.
2. Kehabisan topik.Â
Sebagai seorang pemula dalam dunia tulis menulis, kehabisan topik untuk menulis pastinya pernah menghampiri kita, hingga akhirnya menjadi bingung dan tambah beban dalam pikiran. Dan ternyata kumpul bareng dengan orang tercinta, sekedar ngobrol sambil menikmati makanan di tempat favorit, bisa jadi mampu  melahirkan sebuah inspirasi menarik untuk ditulis.
3. Malas menulis tapi tidak untuk malas membaca