Kita ibarat sebuah pensil yang dituntut untuk mampu menghasilkan coretan indah. Sehingga kertas akan tetap terjaga dengan nilai kebermanfaatannya.
Kertas dan sebuah kesan dalam hidup
Perasaan terluka pada setiap manusia tentu akan pernah terjadi tanpa memandang waktu, begitu juga jika dikaitkan ibarat kertas, saat manusia merasakan terluka maka ia akan merobek kertasnya sendiri.
Yang dirobek, tentu bagian menyakitkan dari masa lalunya. Ketika kertas itu telah robek, bisa saja ada hal indah yang ikut hilang. Sobekan itu akan menjadi  luka dalam yang akan menghancurkan dirinya sendiri.
Agar luka itu tak terjadi, kita  bisa menolongnya dengan menjadi penghapus, hapus lah secara perlahan luka itu, sekalipun meninggal bekas yang samar. Memang tidak mudah dan bisa saja melukai diri, sebab penghapus akan terkikis oleh seberapa coretan yang akan dihilangkan.
Maka, jika orang lain ibarat sebuah kertas, setidaknya jadilah pensil dan penghapus dengan peran yang mampu memberikan nilai positif, sehingga tercipta sebuah catatan manis yang akan dikenang sepanjang masa.
Salam. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H