Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Yuk, Sulap Galon Bekas Jadi Wadah Mengompos!

15 November 2024   11:36 Diperbarui: 16 November 2024   11:39 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galon komposter yang ditaruh di tanah | dokumentasi pribadi

Kata siapa mengompos itu ribet?

Faktanya, mengompos bisa dimulai dengan barang-barang di sekitar kita lho. Saya pernah mengompos dengan ember bekas yang sudah reyot, pot tanaman, dan juga karung beras. Bagi saya, selama wadah tersebut tertutup rapat dan memiliki lubang (untuk menurunkan air lindi), maka proses mengompos bisa dilakukan.

Sama halnya dengan galon bekas. Ya, galon sekali pakai bekas diisi air mineral bisa banget kamu sulap jadi wadah mengompos. 

Dengan memanfaatkan galon bekas, kamu turut mengurangi sampah plastik sekali pakai yang bakal menumpuk di TPA. Sedangkan dari sisi ekonomi, kamu juga bisa menghemat biaya pembelian komposter. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui!

Baca juga: Mengompos Makanan Berminyak Bukan Tidak Bisa, tapi Butuh Kesabaran

Galon bekas | dokumentasi pribadi
Galon bekas | dokumentasi pribadi

Cara pemanfaatan galon bekas menjadi wadah mengompos alias komposter juga cukup mudah. Kamu hanya memerlukan empat langkah sebagai berikut.

1. Potong galon bekas menjadi dua bagian

Pemotongan ini bertujuan untuk memisahkan bagian penampung kompos dan tutup kompos. Tentunya kita ingin wadah yang bisa dibuka tutup untuk menaruh isi kompos, bukan?

Kamu bisa menggunakan gunting atau pisau untuk memotong si galon. Tidak ada rasio pasti untuk pemotongan. Saya biasanya membuat 2/3 untuk bagian bawah, dan 1/3 untuk bagian atas. 

2. Buat lubang di bawah galon dan sisi galon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun