Hadir di acara Kompasianival kemarin membawakan saya banyak inspirasi, salah satunya tentang lerak. Buah bernama asli Sapindus rarak ini telah menghiasi meja dapur saya sejak pertengahan 2024 lalu.
Buah lerak dikenal sebagai buah sabun karena kandungan senyawa saponinnya yang dapat menghasilkan busa. Busa lerak juga berfungsi seperti sabun yang dapat mencuci dan membersihkan.
Karena itulah lerak sering dijadikan sebagai pengganti sabun untuk mencuci baju, mencuci piring, mengepel lantai, membersihkan kaca, dan sebagainya.
Tanaman asli Indonesia
Banyak yang belum tahu bahwa lerak adalah tanaman asli Indonesia. Ya, pohon lerak hanya dapat hidup di iklim tropis dengan kelembapan tinggi dan mengandung banyak humus. Pohon ini tumbuh alami di Asia Selatan hingga ke Asia Tenggara dan Timur, salah satunya Indonesia.
Di sini, lerak bisa kita jumpai di pulau Jawa dan Sumatra. Pemanfaatan lerak pun sudah dikenal sejak jaman dahulu. Oleh masyarakat Jawa, lerak biasa dipakai untuk mencuci kain batik. Busa alami lerak dipercaya tidak akan merusak warna dan ukiran kain batik.
Mengapa lerak dikenal sebagai sabun ramah lingkungan?
Jika kamu perhatikan, sabun dan deterjen sintetis yang beredar di pasaran mengandung busa yang sangat banyak.
Ketika saya menuang beberapa bubuk deterjen ke mesin cuci, busa langsung saja melimpah ruah. Hal ini bisa terjadi lantaran deterjen terbuat dari bahan kimia dan bahan aktif pembuat busa.
Sayangnya, busa deterjen sering menyebabkan masalah pada kali dan sungai. Sungai Ciliwung, contohnya. Menurut laporan Kompas.com, aliran sungai Ciliwung di Kedunghalang, Bogor, pernah dipenuhi busa sabun pada Maret 2024 lalu. Setelah ditelusuri, busa tersebut ternyata berasal dari gudang transit limbah sabun.
Air penuh busa juga pernah ditemui di Kali Sentiong, Jakarta. Melalui Kompas.com, busa di Kali Sentiong pada tahun 2018 silam diketahui berasal dari limbah deterjen rumah tangga yang penggunaannya sangat tinggi.
Setelah mencemari air, bahan kimia dari deterjen juga membahayakan makhluk hidup di dalamnya. Lapisan eksternal lendir yang melindungi ikan dari bakteri dan parasit dapat hilang akibat busa deterjen. Secara perlahan, ikan pun akan mati.
Sementara lerak adalah buah penghasil busa sabun alami. Sabun lerak tidak memerlukan tambahan bahan kimia sehingga aman bagi tanah, perairan, bahkan kulit tangan.
Air cucian dari bilasan lerak juga dapat disiram ke tanaman. Sedangkan sisa buah lerak yang habis dibuat sabun bisa langsung dikompos untuk dijadikan media tanam.
Di mana bisa mendapatkan lerak?
Lerak banyak ditemui di tempat jual-beli online. Biasanya mereka mencamtumkan dua pilihan lerak: dengan biji atau tanpa biji, kering atau basah. Harga yang dipatok pun beragam. Untuk 1 kilo lerak harganya berkisar antara 20 sampai 40 ribu.
Saya sendiri biasa membeli lerak basah tanpa biji. Berdasarkan hasil tanya sana-sini, lerak basah lebih mudah untuk mengeluarkan busa. Dan tanpa adanya biji, proses memencet lerak jadi lebih maksimal.
Walaupun berjenis buah, lerak tidak mudah busuk. Hal ini sudah saya buktikan dengan pembelian lerak pada Mei 2024 lalu, hingga kini buahnya masih terlihat baik tanpa perubahan warna ataupun bau. Dengan begitu kamu bisa menyimpan lerak dalam waktu lama untuk pemakaian jangka panjang.
Menggunakan lerak sebagai sabun adalah salah satu aksi lestari untuk menyelamatkan lingkungan, sekaligus memberdayakan petani-petani lerak di Indonesia.
Jadi, yuk buat sabun lerak sendiri di rumah :)
--
Tutut Setyorinie
5 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H