Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ragam Cara Panen Kompos, Mudah dan Simple!

27 Oktober 2024   16:51 Diperbarui: 5 November 2024   09:53 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompos yang panas bisa membuat tanamanmu mati. Jadi hati-hati ya, Kompasinaer.

2. Mengayak kompos dengan saringan bambu

Cara kedua yang saya praktikan untuk panen kompos adalah dengan mengayaknya dengan saringan bambu. Cara ini ini bertujuan untuk mendapat kompos halus, sekaligus memisahkannya dari material yang belum terurai sempurna.

Saringan bambu ini tidak bersifat wajib, kamu bisa menggantinya dengan saringan pasir, atau saringan lain yang sekiranya mampu untuk mengayak kompos.

Mengayak kompos dengan saringan bambu | dokumentasi pribadi
Mengayak kompos dengan saringan bambu | dokumentasi pribadi

Kelemahan dari cara ini adalah tenaga. Ya, kamu perlu tenaga lebih untuk mengayak kompos, apalagi jika tekstur kompos belum benar-benar hancur. 

Namun hasil yang kamu peroleh juga tidak main-main, kamu akan mendapatkan "black gold" yang sesungguhnya. Terlebih jika kamu memang berniat untuk menjual kompos, maka kompos haluslah yang kamu butuhkan.

3. Manfaatkan kompos jadi sebagai material coklat

Cara terakhir sekaligus tersimple untuk panen kompos adalah dengan memanfaatkannya sebagai material coklat. 

Seperti yang kita tahu, untuk membuat kompos diperlukan material coklat dan hijau. Material hijau bisa kamu dapatkan dari potongan sayuran, kulit buah, cangkang telur, sisa makanan lainnya. Sedangkan material coklat berasal dari daun-daun kering, ranting, tanah, sekam, ataupun kompos!

Kompos sebagai material coklat | dokumentasi pribadi
Kompos sebagai material coklat | dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun