Usia 25 dikenal sebagai usia peralihan menuju dewasa. Di usia ini seseorang mulai tenggelam dalam hiruk pikuk pekerjaan, kemacetan jalanan, hingga dihadapi dengan berbagai tuntutan dan cicilan.
Hal-hal ini yang membuat seseorang di usia 25 rentan mengalami krisis jati diri, atau yang sering disebut dengan quarter life crisis. Akibatnya juga tidak main-main, banyak orang yang akhirnya depresi hingga berujung bunuh diri.
Untuk itu diperlukan hobi alias kegiatan baru untuk merefresh pikiran sehingga quarter life menjadi usia yang seru dan tak terlupakan.
Baca juga: Memulai Hobi Baru di Usia 25 Tahun, Mengapa Tidak?
1. Journaling
Journaling alias menjurnal adalah kegiatan menuliskan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan. Kegiatan ini seringkali diindetikkan dengan para introvert yang konon sering menumpahkan curhatan kepada buku diari.
Pada kenyataannya, journaling bisa dilakukan oleh siapa saja, di usia berapa saja. Bukankah dari kecil kita sudah terbiasa menulis dan mengarang untuk tugas bahasa Indonesia?
Jadi, semestinya menulis bukan hal yang susah..
Journaling juga diketahui memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan lho..
Dilansir dari DoCheck, kebiasaan menulis dapat membantu mengurangi depresi dan kecemasan, meningkatkan kemampuan mengingat dan kekebalan tubuh, hingga memperbaiki kualitas tidur.