Tuntutan pernikahan terdengar kencang, terutama bagi wanita di usia 25. Konon kecantikan dan reproduksi wanita memiliki batasan tertentu yang membuatnya harus segera menikah dan memiliki anak.
Belum lagi stigma perempuan tua yang berkembang di masyarakat. Hal ini membuat para orang tua ikut khawatir dan mengupayakan pernikahan kepada anak perempuannya yang menginjak usia 25.
Padahal sama seperti laki-laki, perempuan di usia 25 juga baru menjejak tahun-tahun pertama bekerja, dan tengah menikmati indahnya memiliki uang banyak.
Barang yang mereka idam-idamkan sejak tahunan lalu, mungkin baru dapat dibeli sekarang. Negara yang mereka impi-impikan sejak kecil mungkin baru terjejak sekarang. Namun sekali lagi, tuntutan membuat mereka teralihkan.
Bagaimana denganmu Kompasianer? Apa kalian merasakan tuntutan-tuntutan ini juga di usia 25?
--
Tutut Setyorinie
6 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H