Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Transformasi Terowongan Kendal: Dulu, Kini, dan Nanti

11 Mei 2022   09:46 Diperbarui: 11 Mei 2022   13:16 3142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terowongan Kendal (kini), sumber: liputan6.com

Dari tempat ngetem para Ojek Online, menjadi jalur ramah pejalan kaki

Sejak dulu hingga kini, keributan di Stasiun Sudirman memang tidak ada duanya. 

Baris gedung perkantoran yang memenuhi jalan Jenderal Sudirman membuat banyak orang berhenti di stasiun ini, untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, bis, maupun ojol (ojek online).

Ilustrasi ojek online yang tengah ngetem | sumber: detik.com
Ilustrasi ojek online yang tengah ngetem | sumber: detik.com

Terowongan Kendal menjadi salah satu spot terfavorit bagi para abang ojol untuk ngetem alias menunggu penumpang. 

Selain karena letaknya yang berdekatan dengan pintu keluar Stasiun Sudirman, Terowongan Kendal juga diminati karena berfungsi sebagai putaran balik atau U-Turn yang mengarah ke Jalan Tanjung Karang atau Bundaran HI.

Bagi saya yang hendak memakai ojol, tentu hal ini sangat memudahkan karena saya bilang langsung naik dan tancap gas ke tempat tujuan. 

Namun ketika waktunya berjalan kaki, Terowongan Kendal menjadi terasa sumpek akibat riuhnya calon penumpang dan para Ojol yang saling bersahutan.

Trotoar lebar di jalan masuk Terowongan Kendal, sumber: dokumentasi pribadi
Trotoar lebar di jalan masuk Terowongan Kendal, sumber: dokumentasi pribadi

Kini, kesumpekan tersebut tidak lagi saya temui. Terowongan Kendal telah bertransformasi menjadi salah satu tempat teramah untuk pejalan kaki. 

Dari Stasiun Sudirman kita akan langsung memasuki area trotoar yang sudah dibatasi dari para pengemudi ojol ataupun kendaraan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun