Kala itu, saya harus melakukan Praktik Kerja Lapangan yang kebetulan bertempat di daerah Sudirman.
Bagi kamu yang juga sering melewati terowongan ini di tahun tersebut, pasti mengetahui kondisi terowongan Kendal dahulu yang sarat akan kesan suram dan sepi.
Salah satu penyebabnya dikarenakan tidak ada lampu yang menerangi khusus di terowongan tersebut. Penerangan hanya bersumber dari lampu jalan dan lampu kendaraan yang kebetulan tengah melintas.
Di waktu malam, kesan suram itu seakan bertambah karena volume kendaraan berangsur menyurut.
Jika kebetulan saya melintasi terowongan ini saat malam, teknik jalan cepat dan berzikir adalah metode praktis yang saya ambil.
Beruntungnya, Stasiun Sudirman berada tepat di ujung terowongan. Sehingga jika pun terjadi apa-apa, saya bisa langsung berteriak pada satpam kereta (yang semoga saja mendengar).
Namun hari ini, tidak tampak lagi wajah suram di Terowongan Kendal.
Ya, Terowongan Kendal kini telah berhias lampu warna-warni. Lampu tersebut akan berganti setiap beberapa detik dengan warna biru, hijau, kuning, oranye, hingga ungu.
Jika dulu saya ingin bercepat-cepat, kini saya sering berlambat-lambat ketika melintasi Terowongan Kendal.
Tidak jarang juga saya mampir untuk berswafoto atau sekedar menikmati pertunjukan 'cahaya' di terowongan sepanjang 47 meter ini.