Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar Bersedih karena Hidup Nggak Melulu Harus "Stay Positive"

29 Juli 2021   15:26 Diperbarui: 29 Juli 2021   18:09 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Toxic Positivity, sumber: mhhsnews.com

Kesedihan-kesedihan itu lantas menumpuk dalam hatimu, tanpa pernah kamu alirkan. 

Kamu turut percaya, bahwa dengan "Stay Positive" kesedihan itu bisa terlupakan, untuk kemudian menghilang, seperti topi pesulap dalam mantra abdakadabra. 

Hanya saja, pesulap tidak pernah benar-benar menghilangkan topinya. Mereka hanya memindahkan di tempat yang tidak terlihat orang. 

ilustrasi depresi, sumber: www.brightquest.com
ilustrasi depresi, sumber: www.brightquest.com

Pun begitu dengan kesedihanmu. Kamu hanya memindahkan dan menumpuknya dalam tempat 'teraman'.

Hingga suatu waktu kesedihan itu akan meledak dalam bom waktu, yang orang-orang sebut dengan depresi. 

Menurut AloDokter, depresi adalah gangguan suasa hati yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam dan rasa tidak peduli. 

Depresi bisa disebabkan oleh peristiwa traumatis, tekanan batin, atau juga memiliki pola pikir yang salah alias terjebak dalam toxic positivity.

Lantas bagaimana menangani kesedihan, dan orang yang bersedih?

Sadness dalam film "Inside Out" telah mengajarkan pada kita bahwa orang bersedih hanya ingin didengarkan. Dengan begitu, mereka merasa aman untuk menumpahkan segala emosinya.

Hal ini ditunjukkan ketika Bing Bong bercerita banyak hal tentang kenangannya bersama si Roket, dan Sadness mengatakan "I know..." alias "Saya tahu kok (rasanya...)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun