Kehidupan lama Loki hanya terungkit sekilas ketika Mobius memperlihatkannya dalam sebuah kaset ketika menginterogasi. Di luar itu, hanya Sif, teman lama Loki di Asgards yang muncul dalam bentuk ilusi.
Namun tenang saja, hal ini tidak serta merta merugikan kok. Karena keuntungannya, kamu akan mendapat angin segar dari cerita Avengers yang telah berlarut.
Time travel multiverse, dari masa depan ke masa lalu
Pernahkah kamu mendengar bahwa teknologi di masa kini adalah sihir di masa lalu? Namun bagaimana jika realitas masa lalu menjadi sihir di masa kini?
Hal ini yang konon tengah dicoba Avengers selepas End-Game.
Setelah berkutat dengan kecanggihan teknologi, seperti pada film Iron Man yang sarat akan baju besi, Captain Amerika dengan perisai dan serum super soldier, regu Shield dan kapal terbangnya, serta vibranium Black Panther, Avengers kali ini seperti sedang berjalan mundur ke masa lalu.
Tadinya saya berpikir (dan berharap) bahwa WandaVision telah keluar dari semesta Avengers dan menjadi tayangan komedi. Bukankah pada kenyataannya Vision telah mati di episode Infinity War?
Namun harapan itu seketika lenyap ketika mengetahui sitkom tersebut bagian dari sihir Wanda yang mampu memengaruhi realitas.
Nuansa masa lalu sempat terhenti di serial Falcon and the Winter Soldier, hingga akhirnya kembali muncul di Loki.
Jika kamu perhatikan, warna coklat, oranye dan kuning atau yang dikenal sebagai sepia, sangat kental di sepanjang serial Loki. Belum lagi kehadiran radio, kaset, dan mesin ketik yang menjadi benda khas di era 90an.
Loki seolah ingin kita bernostalgia dengan kejayaan masa silam, masa di mana ponsel dan media sosial belum bermunculan. Masa di mana hidup tampak sederhana. Sesederhana sihir dan infinity stones yang tidak berfungsi di TVA.