Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Bedah "Loki", Serial Marvel Paling Bikin Mikir

18 Juli 2021   10:57 Diperbarui: 20 Juli 2021   15:59 2561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster film Loki | sumber: imdb via kompas.com

Marvel Cinematic Universe (MCU), pengusung kisah Superhero Avengers, tampak tidak habis-habisnya menelurkan cerita.

Selepas End-Game yang disinyalir sebagai akhir perjalanan Avengers di tahun 2019, kisah lain kembali bermunculan dari beberapa Superheronya yang berhasil selamat.

Namun tidak seperti film yang sudah-sudah, kini Marvel berinovasi dengan tayangan serial dalam durasi 40-60 menit. 

Terhitung hingga hari ini, Marvel telah menerbitkan tiga serial Superhero Avengers.

Pertama adalah WandaVision yang terbit pada Januari 2021, disusul Falcon and the Winter Soldier pada Maret 2021, dan yang paling baru sekaligus paling bikin mikir yaitu Loki yang dirilis pada Juni 2021 lalu.

WandaVision, Falcon and the Winter Soldier, dan Loki | sumber: DeskJabar, CNBC, dan Loyola Maroon; diolah pribadi
WandaVision, Falcon and the Winter Soldier, dan Loki | sumber: DeskJabar, CNBC, dan Loyola Maroon; diolah pribadi
Welcome to TVA...

Perjalanan Loki dimulai ketika ia mencuri tesseract yang hendak digunakan para anggota Avengers untuk membalikan keadaan. 

Namun tidak seperti skenario kaburnya yang selalu berhasil, kekaburan Loki kali ini tidak berbuah manis. 

Ya, Loki justru ditemukan dan ditangkap oleh para prajurit asing bernama Time Variance Authority (TVA), karena telah melakukan kejahatan terhadap the Sacred Timeline alias Garis Waktu Sakral.

Jika kamu bingung apa itu TVA, Varian, dan the Sacred Timelines, mari kita berpegangan tangan karena... saya juga!

Miss Minutes | sumber: Tangkapan Layar Loki Episode 1
Miss Minutes | sumber: Tangkapan Layar Loki Episode 1
Bahkan setelah Miss Minutes---jam hidup berbentuk nutrisari---memberikan penjelasan tentang siapa mereka (TVA), mengapa mereka ada, hingga apa tujuan mereka menangkap Loki, kebingungan saya tidak berkurang barang sesenti.

Saya lantas menggaruk tengkuk (yang tidak gatal), sambil misuh-misuh: ini bahkan baru episode pertama tapi penjelasannya sudah buat pusing kepala.

Meski demikian, tekad saya untuk menyelesaikan serial ini tidak lekang begitu saja. Seperti kata pepatah, bisa karena terbiasa.

Kekuatan terbesar di semesta Avengers yang datang terlambat?

Setelah mengetahui infinity stones yang susah payah dicari Thanos hanya dijadikan penindih kertas oleh orang-orang TVA, Loki seperti terbangun dari permainan kecil.

"Is this the greatest power in the universe?" tanya Loki sambil memerhatikan garis waktu sakral.

Saya menggaruk tengkuk untuk yang kedua: jika TVA sebegitu hebat dan pentingnya, bagaimana bisa keberadaan mereka selama ini tidak tercium di film Avengers? 

Bukankah anggota Avengers juga pernah melakukan perjalanan waktu yang seharusnya mengganggu the Sacred timeline? Mengapa mereka baru datang kali ini, dan mengapa hanya Loki yang diadili?

Loki dan Ravonna, Hakim TVA | sumber: Tangkapan layar Loki episode 2
Loki dan Ravonna, Hakim TVA | sumber: Tangkapan layar Loki episode 2
Pertanyaan saya sebenarnya sempat disinggung oleh Ravonna Renslayer, Hakim TVA yang mengadili Loki, "What they (Avengers) did was supposed to happen. You escaping was not."

Sayangnya, kalimat ini terdengar seperti pilih kasih. Ravonna seolah menegaskan bahwa Avengers bisa melakukan apa saja sedangkan Loki tidak.

Misteri ini mungkin hanya dapat dijawab oleh para petinggi Marvel, yang memang tengah memainkan dan menjaga kontinuitas alur cerita.

Karena ibarat menuang bumbu, ada baiknya dilakukan satu-persatu agar rasa masakan pas dan nikmat!

Minimnya benang merah dari tokoh dan cerita masa lalu

Berbeda dengan WandaVision dan Falcon yang menampilkan dua tokoh utama dan beberapa tokoh pendukung dari kehidupan Avengers di masa lalu, Loki adalah serial pertama yang tidak membawa tokoh penyerta kecuali dirinya.

Kehidupan lama Loki hanya terungkit sekilas ketika Mobius memperlihatkannya dalam sebuah kaset ketika menginterogasi. Di luar itu, hanya Sif, teman lama Loki di Asgards yang muncul dalam bentuk ilusi.

Loki dan Loki | sumber: Tangkapan layar Loki episode 5
Loki dan Loki | sumber: Tangkapan layar Loki episode 5
Hal ini membuat Loki seolah terlepas dari dunia Avengers dan membangun semesta baru bersama TVA.

Namun tenang saja, hal ini tidak serta merta merugikan kok. Karena keuntungannya, kamu akan mendapat angin segar dari cerita Avengers yang telah berlarut.

Time travel multiverse, dari masa depan ke masa lalu

Pernahkah kamu mendengar bahwa teknologi di masa kini adalah sihir di masa lalu? Namun bagaimana jika realitas masa lalu menjadi sihir di masa kini?

Hal ini yang konon tengah dicoba Avengers selepas End-Game.

Setelah berkutat dengan kecanggihan teknologi, seperti pada film Iron Man yang sarat akan baju besi, Captain Amerika dengan perisai dan serum super soldier, regu Shield dan kapal terbangnya, serta vibranium Black Panther, Avengers kali ini seperti sedang berjalan mundur ke masa lalu.

Loki dengan Miss Minutes (kartun) dan Wanda Vision dengan nuansa hitam putih | sumber: Tangkapan layar Loki episode 2 dan https://www.looper.com/; diolah pribadi
Loki dengan Miss Minutes (kartun) dan Wanda Vision dengan nuansa hitam putih | sumber: Tangkapan layar Loki episode 2 dan https://www.looper.com/; diolah pribadi
Hal ini tampak pada tayangan pertama WandaVision, yang menampilkan sitkom era 1950an dalam nuansa hitam putih.

Tadinya saya berpikir (dan berharap) bahwa WandaVision telah keluar dari semesta Avengers dan menjadi tayangan komedi. Bukankah pada kenyataannya Vision telah mati di episode Infinity War?

Namun harapan itu seketika lenyap ketika mengetahui sitkom tersebut bagian dari sihir Wanda yang mampu memengaruhi realitas.

Nuansa masa lalu sempat terhenti di serial Falcon and the Winter Soldier, hingga akhirnya kembali muncul di Loki.

Jika kamu perhatikan, warna coklat, oranye dan kuning atau yang dikenal sebagai sepia, sangat kental di sepanjang serial Loki. Belum lagi kehadiran radio, kaset, dan mesin ketik yang menjadi benda khas di era 90an.

Loki seolah ingin kita bernostalgia dengan kejayaan masa silam, masa di mana ponsel dan media sosial belum bermunculan. Masa di mana hidup tampak sederhana. Sesederhana sihir dan infinity stones yang tidak berfungsi di TVA.

Gambaran kota di TVA | sumber: Tangkapan layar Loki episode 1
Gambaran kota di TVA | sumber: Tangkapan layar Loki episode 1
Meski tampak kuno, entah mengapa saya melihat gambaran kota dengan teknologi yang sangat maju di sini. 

Lihatlah mobil lawas yang berjalan tanpa aspal, tiang-tiang tanpa ujung, serta bangunan besar yang seperti diletakan begitu saja di ketinggian.

"I thought there was no magic here," ungkap Loki menampakkan keterkejutannya.

And I thought so. Serial Loki seperti gabungan dari hal kuno dan canggih yang membaur sedemikian rupa, sehingga kita lupa di masa apa sebenarnya kita berada.

--

Tutut Setyorinie,

18 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun