Sepanjang cerita Attack on Titan, pasti kamu tidak asing lagi dengan sosok Mikasa. Ya, wanita bersyal merah dengan potongan rambut sebahu itu tampak selalu mendampingi Eren kemanapun ia pergi.
Masa kecil Mikasa yang pernah diselamatkan oleh Eren telah memupuk rasa cintanya begitu dalam. Bahkan dialog Mikasa sepanjang Attack on Titan, hanya berkisar di kata "Eren!".
Namun naas, Eren jarang sekali membalas perhatiannya Mikasa. Bahkan ia tampak risih karena telah diperlakukan layaknya anak. Meski demikian, Mikasa tampak tidak peduli. Ia tetap mengerahkan tenaganya untuk melindungi Eren, sehingga bocah keras kepala itu berkali-kali terlewat dari maut.
Falco diketahui sering menyelamatkan dan mendampingi Gabi kemanapun gadis berambut merah itu pergi. Ia menyelamatkan Gabi ketika dihadang senapan musuh setelah melempar granat. Selain itu, Falco juga sempat menghadang Gabi yang hendak menaiki kapal pasukan Paradise, sebelum memutuskan untuk mengikutinya.
Dalam musim terakhir Attack on Titan, Falco Grice sebenarnya mendapat sorotan yang tidak kalah epik. Pikirannya yang terbuka membuat Falco memandang peperangan dengan sudut yang berbeda. Baginya, peperangan hanyalah derita tanpa akhir dan warisan raksasa tak lebih dari percepatan maut.
Falco bahkan berjuang untuk menjadi pewaris raksasa zirah, hanya supaya Gabi tidak terpilih dan dapat memiliki kehidupan yang lebih panjang.
Ahh, kurang so sweetapalagi si Falco ini?
Namun lagi-lagi berakhir naas, Gabi hanya menganggap Falco sebagai musuh yang harus dikalahkan. Ia berusaha lebih giat dan cekat, bahkan mendorong teman seperjuangannya-Zofia dan Edo-untuk tetap mendukung dirinya sebagai calon pewaris raksasa zirah.
Hal ini seolah membuktikan bahwa kasih tak sampai tidak begitu buruk bukan?