Dalam laman resmi UNESCO, hingga saat ini terdapat 1121 situs yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Situs-situs tersebut dikelompokkan dalam situs budaya, situs alam, maupun campuran dari keduanya.
Dari 1121 situs, Google Arts & Culture telah menyediakan enam situs warisan dunia untuk kamu jelajahi, di antaranya adalah Pulau Vulkanik Jeju, Masjid Bersejarah di Kota Bargehat, Kawasan Konservasi Ngoro-Ngoro, Pusat Sejarah Goias, dan Taman Nasional Serengeti.
Bukan hanya foto dan video beresolusi tinggi, Google Arts & Culture juga menyediakan penjelasan tambahan berupa tulisan yang dapat kamu baca selama menikmati penjelajahan.
Ini yang akan membuatmu merasa dipandu seorang tour guide alih-alih sebuah platform online yang tak dapat berbicara. Satu keuntungannya lagi adalah kamu bisa mengatur tampilan bahasa, karena platform ini telah secara otomatis terhubung dengan Google Translate.
Melihat kawanan zebra di Kawasan Konservasi Ngoro-Ngoro, membuat saya terbang sejenak dari keriuhan dealine pekerjaan yang membuat pusing kepala. Belum lagi indahnya kawah Ngoro-Ngoro yang dikenal sebagai kaldera tak terputus terbesar di dunia, membuat mata saya tak ingin beranjak kemana-mana.
Jika korona sudah selesai, saya sudah pasti menambahkan Kawasan Konservasi Ngoro-Ngoro yang terletak di Tanzania, Afrika, sebagai salah satu destinasi wisata. Baik Ngoro-Ngoro, tunggu saya di sana ya!
2. Menikmati karya seni dari maestro terkenal
Selain jalan-jalan ke situs warisan dunia, Google Arts & Culture juga memfasilitasi kamu untuk menikmati karya seni dari maestro terkenal di dunia.
Sebut saja lukisan terkenal Van Gogh yang berjudul Starry Night, dengan goresan gelombang yang abstrak membuat orang awam sulit memahaminya. Namun dengan penjelasan yang memadai, kamu akan mengerti bahwa Van Gogh sedang menggambarkan langit malam dengan bintang-bintang yang meledak dan sebuah desa yang tenang.