Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Jelajah Masa Depan bersama Film Fiksi Ilmiah

23 Desember 2020   10:34 Diperbarui: 24 Desember 2020   19:48 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan ketika bertemu kembali, Murph sudah berumur lebih dari 100 tahun, dan Cooper masih terlihat sama seperti ketika berangkat. Ini membuat otak saya berteriak: kok bisaaa?!

Jawabannya tentu saja bisa. Lagi-lagi hal ini memiliki sangkut paut dengan konsep relativitas umum dan khusus yang digagas oleh Albert Einstein. Waktu itu relatif, jarak juga relatif, satu-satunya yang konstan adalah kecepatan cahaya. 

Jadi, ketika kamu bergerak sangat cepat, maka waktu akan berjalan lebih lambat.

Misi perjalanan luar angkasa yang diangkat dalam film Interstellar juga menjadi pembahasan menarik. Ditambah fakta yang selama ini kita rasakan, bahwa keadaan bumi semakin lama memang semakin rusak. Pemanasan global, polusi, penggundulan hutan, serta menipisnya sumber daya alam, menjadi masalah yang tak terelakan.

Kita dihadapi dengan dua pilihan: menjaga bumi agar kerusakannya tidak semakin parah, atau mencari tempat lain untuk dijadikan tempat tinggal. Pilihan pertama tentu saja lebih masuk akal. Mengingat belum ditemukannya planet yang memiliki kemiripan dengan bumi, ataupun teknologi yang dapat mengangkut umat manusia secara besar-besaran.

Meski demikian, perjalanan untuk menemukan planet pengganti bumi sering menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat maupun ilmuwan.

Mars One | sumber: http://www.mars-one.com/
Mars One | sumber: http://www.mars-one.com/
Adalah Mars One, sebuah organisasi non-profit asal Belanda yang pada tahun 2011 merencanakan pengiriman manusia ke planet Mars.

Dilansir dari websitenya, Mars One bertujuan untuk membangun koloni permanen di planet Mars. Hal ini berarti mereka yang pergi ke Mars memang tidak dimaksudkan untuk kembali lagi ke Bumi, alias tiket sekali jalan!

Dengan berbekal pelatihan, pembangunan satelit komunikasi, serta suplai bahan makanan, para astronot terpilih diharapkan mampu beradaptasi di planet yang terkenal dengan warna merahnya ini. Mereka akan melewati enam sampai delapan bulan perjalanan, sebelum akhirnya menjadi kelompok manusia pertama yang tiba pada tahun 2032. 

Sayang, pada Januari 2019 Mars One dinyatakan bangkrut sehingga tidak beroperasi lagi.

Kini, impian berkunjung ke planet Mars dilanjutkan oleh sebuah perusahaan transportasi luar angkasa besutan Elon Musk, bernama Space X.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun