Pada dasarnya, semua benda-benda ajaib milik Doraemon memiliki pondasi sains dan penjelasan ilmiah. Kita ambil contoh, mesin waktu. Kamu pasti sering mendengarnya bukan?
Penggambaran mesin waktu dalam animasi Doraemon tentu saja lebih mudah, karena target pasar serial ini yang ditujukan untuk anak-anak.
Namun bukan berarti keberadaan mesin waktu mustahil untuk diwujudkan. Berbagai penelitian telah dilakukan para ilmuwan untuk menghadirkan bentuk nyata dari mesin waktu. Hanya saja, zat atau bahan yang diperlukan untuk membelokan ruang dan waktu belum ditemukan hingga saat ini.
Live Action Science-Fiction
Jika kamu butuh penggambaran yang lebih akurat dalam sajian fiksi ilmiah, maka kini saatnya menelusuri film live action sci-fi.
Adalah Interstellar, salah satu film yang banyak mendapat pujian karena telah berhasil menyajikan perjalanan luar angkasa dengan pendekatan ilmiah.
Hal ini membuat peneliti NASA merencanakan sebuah misi pencarian planet baru untuk menggantikan bumi sebagai rumah. Maka dimulailah perjalanan panjang ini: melintasi lubang cacing, berkunjung ke planet-planet baru, hingga memasuki tempat yang konon cahaya saja tidak bisa lolos darinya: ya, lubang hitam!
Selama menonton film, kamu akan disajikan dengan berbagai teori fisika seperti dilatasi waktu, kuantum gravitasi, hingga cryo-sleep atau tidur dalam keadaan beku.
Kejadian paling mistis tentu saja perbedaan umur Cooper (sang tokoh utama, berumur 40 tahunan) dan Murph (anaknya yang digambarkan sebagai murid sekolah dasar) ketika bertemu kembali. Sewaktu berangkat, Cooper dan Murph mungkin memiliki selisih umur sekitar 30 tahun.