Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Surealisme dalam Seni dan Sastra

6 Desember 2020   14:36 Diperbarui: 9 Desember 2020   22:41 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini lukisan tersebut berdiam di Museum of Modern Art di Amerika. Jadi, bagi kamu yang masih penasaran dengan lukisan ini, tidak ada salahnya lho menyempatkan waktu untuk berkunjung ke museum yang tepatnya terletak di Manhattan, New York City. 

Lukisan surealisme juga banyak ditemui oleh penggabungan dua gambar yang berbeda, namun menyiratkan satu makna.

Karya seperti ini sudah banyak tersebar, mulai dari galeri lukisan, hingga ke media sosial, salah satunya adalah Instagram @surrealism.world.

sumber: Instagram @surrealism.world
sumber: Instagram @surrealism.world
Coba amati potret di atas: bocah laki-laki dengan mulut terikat seperti balon. Kita tahu, bahwa gambar tersebut merupakan gabungan dari dua potret. Namun saya sendiri tidak menemui celah atau batas dari penyatuan dua gambar sehingga tampak seperti alami.

Meski demikian, potret tersebut tetap memiliki satu irama makna. Banyak tafsir atas muncul atas potret tersebut, salah satunya adalah perkataan anak kecil yang sering kali tidak didengar sehingga diibaratkan terikat seperti balon.

Kalau kamu, bagaimana tafsiranmu terhadap potret/lukisan tersebut? Ceritakan juga ya di kolom komentar.

The surreal is but reality that has not been disconnected from its mystery. -Rene Magritte

Selamat menyelami dunia surealis! Hati-hati tersesat, surealis hanya menyediakan satu pintu, dan itu bukan pintu keluar.

--

Tutut Setyorinie, 6 Desember 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun