Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"Sexy Killer", Film Romantisme Tambang dan Para Elite Politik

15 April 2019   23:20 Diperbarui: 16 April 2019   09:53 38195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ringkasan pemilik usaha tambang oleh JATAM (Jaringan Advokasi Tambang) sumber: https://twitter.com/jatamnas

Di kubu 02, ada Prabowo Subianto (calon presiden 02) yang memiliki 8 perusahaan tambang yang berada di Kalimantan Timur, Sandiaga Uno (calon wakil presiden 02) di PT Saratoga Investama Sedaya, PT Adaro, lalu ada Hasyim Djojohadikusumo (adik Prabowo, BPN 02) di PT Hitam Perkasa, dan Ferry Musyidan Baldan (BPN 02) pemilik 3 perusahaan tambang di Berau.

Lalu anehnya, perusahaan-perusahaan tambang yang telah menelan banyak korban tersebut juga mendapat label halal sehingga mempunyai saham syariah di pasar modal.

Label halal seharusnya diberikan pada perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, jika saja bukan Ma'ruf Amin (calon wakil presiden 01) yang menjabat sebagai ketua MUI, dewan pengawas syariah berbagai bank dan perusahaan asuransi.

Ringkasan pemilik usaha tambang oleh JATAM (Jaringan Advokasi Tambang) sumber: https://twitter.com/jatamnas
Ringkasan pemilik usaha tambang oleh JATAM (Jaringan Advokasi Tambang) sumber: https://twitter.com/jatamnas
Dari "Sexy Killer" kita dapat melihat bagaimana romantisme para elit politik dengan usaha pertambangan mereka. Bukan tidak mungkin bahwa majunya mereka dalam garda terdepan perpolitikan Indonesia adalah untuk mengamankan perusahaan beserta aset yang tersimpan di dalamnya. 

Namun saya menolak dengan keras bahwa film ini merupakan sebuah kampanye untuk golput alias tidak memilih. Saya justru melihat bahwa film ini menyadarkan bahwa kita tidak seharusnya memandang sebelah mata terhadap salah satu paslon, apalagi sampai timbul keributan.

Lihatlah alur perusahaan pertambangan, di mana mereka semua (kubu 01 & 02) sebenarnya saling bekerja sama, lantas mengapa kita yang tersulut kebencian?

cuitan warganet thd film
cuitan warganet thd film
Ciutan warganet akan film tersebut pun beragam. Ada yang salut dengan keberanian Watchdoc membuat film dokumenter ini, ada yang menyeru untuk membuka mata untuk kedua paslon presiden, ada yang menyeru untuk tidak golput walau kedua paslon sama-sama berada dalam lingkaran setan, dan ada juga yang menyeru bahwa inilah dilema perjuangan untuk menjadi negara maju.

Tapi, betulkah perjuangan ini hanya harus dirasakan oleh masyarakat bawah?

Bagaimana dengan mereka para pemilik perusahaan? Tidak adakah inisiasi untuk mengganti batu bara menjadi panel surya untuk menyelamatkan alam? Atau memang betul, bahwa batu bara adalah energi termurah karena ongkos pertanggungjawaban limbah diserahkan pada lingkungan dan warga di sekitarnya. Lantas, bagaimana wajah bumi pertiwi pada 2050 nanti? Tidak terbayangkan.

Meski begitu, kita bisa turut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini. Bagaimana caranya? Dengan menghemat listrik agar PLTU tidak terus dibangun untuk memasok kebutuhan kita akan listrik. 

Mulai dari sekarang, ayo atikan lampu dan AC jika tidak lagi dipakai. Kalau perlu, ganti lampumu dengan lampu hemat energi, dan ganti AC dengan kipas angin biasa. Matikan televisi atau komputer jika sudah tidak digunakan. Gunakan handphone seperlunya agar tidak sering di-charge. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun