Di kubu 02, ada Prabowo Subianto (calon presiden 02) yang memiliki 8 perusahaan tambang yang berada di Kalimantan Timur, Sandiaga Uno (calon wakil presiden 02) di PT Saratoga Investama Sedaya, PT Adaro, lalu ada Hasyim Djojohadikusumo (adik Prabowo, BPN 02) di PT Hitam Perkasa, dan Ferry Musyidan Baldan (BPN 02) pemilik 3 perusahaan tambang di Berau.
Lalu anehnya, perusahaan-perusahaan tambang yang telah menelan banyak korban tersebut juga mendapat label halal sehingga mempunyai saham syariah di pasar modal.
Label halal seharusnya diberikan pada perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, jika saja bukan Ma'ruf Amin (calon wakil presiden 01) yang menjabat sebagai ketua MUI, dewan pengawas syariah berbagai bank dan perusahaan asuransi.
Namun saya menolak dengan keras bahwa film ini merupakan sebuah kampanye untuk golput alias tidak memilih. Saya justru melihat bahwa film ini menyadarkan bahwa kita tidak seharusnya memandang sebelah mata terhadap salah satu paslon, apalagi sampai timbul keributan.
Lihatlah alur perusahaan pertambangan, di mana mereka semua (kubu 01 & 02) sebenarnya saling bekerja sama, lantas mengapa kita yang tersulut kebencian?
Tapi, betulkah perjuangan ini hanya harus dirasakan oleh masyarakat bawah?
Bagaimana dengan mereka para pemilik perusahaan? Tidak adakah inisiasi untuk mengganti batu bara menjadi panel surya untuk menyelamatkan alam? Atau memang betul, bahwa batu bara adalah energi termurah karena ongkos pertanggungjawaban limbah diserahkan pada lingkungan dan warga di sekitarnya. Lantas, bagaimana wajah bumi pertiwi pada 2050 nanti? Tidak terbayangkan.
Meski begitu, kita bisa turut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini. Bagaimana caranya? Dengan menghemat listrik agar PLTU tidak terus dibangun untuk memasok kebutuhan kita akan listrik.
Mulai dari sekarang, ayo atikan lampu dan AC jika tidak lagi dipakai. Kalau perlu, ganti lampumu dengan lampu hemat energi, dan ganti AC dengan kipas angin biasa. Matikan televisi atau komputer jika sudah tidak digunakan. Gunakan handphone seperlunya agar tidak sering di-charge.