Youtube menjadi media yang paling banyak dibicarakan menjelang hari-hari menuju pemilihan presiden. Selain video epic rap battle antara Jokowi dan Prabowo yang dibuat oleh Skinny Indonesia, ternyata ada satu video lagi yang cukup menarik perhatian warganet hingga tembus 3,3 juta viewers dalam dua hari penayangan. Nama video tersebut adalah "Sexy Killer" yang dipublikasikan oleh Watchdoc Image.
"Sexy Killer" sebenarnya hanya sebuah film dokumenter yang merekam aktivitas pertambangan dan masyarakat di sekitarnya yang mau tidak mau terkena imbas berupa kerusakan rumah, lahan, hingga air minum.
Namun yang menarik di sini adalah dalang dibalik aktivitas tersebut yang menyeret para elit politik yang sedang berkontes dalam pilpres 2019.
Film "Sexy Killer" diawali dengan kehidupan pasangan di ibu kota yang tidak asing dengan pemakaian listrik.
Ya, listrik memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga listrik bagi kita umpama zat adiktif yang tidak bisa dilepas walau sebentar. Memangnya kita bisa hidup satu hari saja tanpa listrik? Bahkan baru satu jam listrik mati, kita sudah mengeluh di media sosial.
Coba lihat isi rumah kita. Apakah kamu menonton televisi setiap harinya? Apakah kamu menyalakan lampu, AC, kipas angin? Apakah kamu mencharge handphone dan laptop? Apakah kamu memakai kulkas, blender, dan magic jar? Lalu, pernahkah kamu menghitung berapa daya listrik yang kamu habiskan per hari untuk menunjang aktivitasmu itu?
Dilansir dari kompas.com, beberapa peralatan rumah tangga ternyata memakan daya yang cukup besar, seperti AC Split 1/2 PK (430 watt), komputer (140 watt), kipas angin (103 watt), microwave (1270 watt), magic jar (465 watt), setrika (300 watt), pompa air (650 watt), pemanas air (400 watt), dan lain-lain.
Lalu, apakah kamu tahu bagaimana PLN mendapatkan daya sebesar itu? "Sexy Killer" akan membawa kamu menelusuri sebuah wilayah di Kalimantan Timur, di mana salah satu lokasi tambang batu bara terbesar di Indonesia berada.
Pertama melihatnya, kamu akan disapa oleh berjuta-juta hektar tanah telah gundul dengan bekas galian yang dibiarkan begitu saja.
Dengan lokasi tambang yang berada persis di sekitar pemukiman warga, menyebabkan beberapa rumah mengalami kemiringan hingga hancur total. Jalanan banyak yang pecah dan amblas.
Bahkan air yang diminum oleh warga sekitar juga tidak lagi bening, melainkan berwarna keruh. Dan yang paling naas adalah banyak anak-anak yang kehilangan nyawa akibat jatuh ke lubang galian yang berada persis di dekat sekolah.